Pada abad ke-20, setelah Belanda meninggalkan Indonesia, agama Kristen dan Katolik mengalami perkembangan yang pesat. Perubahan ini dimulai pada tahun 1965, ketika terjadi peralihan kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto.
5. Perkembangan Agama Konghucu Di Indonesia
Sejak tahun 136 SM, Konghucu telah ditetapkan sebagai agama resmi di Tiongkok. Dengan demikian, orang-orang Tionghoa yang datang ke Indonesia membawa serta sistem dan nilai-nilai religius Konghucu, yang mencerminkan pengertian tentang ketaatan dan kelembutan hati. Di Indonesia, agama ini dikenal sebagai "ji," merujuk pada istilah yang digunakan oleh para ilmuwan Barat. Pada abad ke-17, sebutan resmi bagi Konghucu adalah Ru Jiao. Agama Konghucu pernah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, sebagaimana diakui oleh pemerintah. Namun, kondisi politik pada masa Orde Baru sangat tidak menguntungkan bagi komunitas Tionghoa. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 477/74054/BA. 2/4683/95 yang dikeluarkan pada 18 November 1978 menyebabkan status agama Konghucu menjadi tidak jelas di Indonesia. Akibatnya, banyak pengikut Konghucu beralih ke agama lain seperti Kristen, Katolik, dan Buddha, meskipun kehadiran orang-orang Tionghoa di Indonesia selama ini tidak menimbulkan masalah fisik maupun mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H