Hingga akhir abad ke-19, Belanda telah mengalami sejumlah pengalaman pahit dalam menghadapi kekuatan Islam di Indonesia. Sejak kedatangan mereka pada akhir abad ke-16, Belanda terus-menerus berhadapan dengan kenyataan bahwa Islam merupakan penghalang bagi cita-cita kolonial mereka. Hal ini tidak mengherankan, mengingat mayoritas penduduk yang dijajah di kepulauan Indonesia beragama Islam. Sebagian besar motif perlawanan yang muncul selalu memiliki keterkaitan dengan ajaran agama ini. Sejarah mencatat bahwa selama abad ke-19, Kolonial Belanda cukup sibuk menangani berbagai pemberontakan, yang banyak di antaranya dilancarkan sebagai "perang sabil" atas nama Islam.
* Perkembangan Islam Setelah Kemerdekaan
Perkembangan Islam pada era Orde Lama, yakni selama berlakunya UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, dan UUDS 1950, ditandai dengan usaha untuk mengaktualisasikan ajaran agama sebagai landasan dalam kehidupan bernegara. Dalam konteks ini, terjadi pergolakan ideologi yang melibatkan golongan muslim dan golongan nasionalis, di mana masing-masing berupaya memperjuangkan ideologi mereka. Sementara itu, pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966), golongan Islam mengalami tekanan akibat dominasi golongan komunis yang berkolaborasi dengan pemerintah.
Perkembangan Islam setelah kemerdekaan dalam masa Orde Baru ditandai oleh kepemimpinan Soeharto yang kuat dan bersifat militeristik. Dalam suasana kepemimpinan semacam itu, suara dan peran masyarakat sipil sering kali ditahan. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, muncul tiga tulisan yang membahas Pan-Islamisme di Hindia-Belanda Timur. Di tahun 1970-an, partai-partai politik utama terbangun, yaitu PPP, Golkar, dan PDI. Secara konvensional, kelompok-kelompok tertentu diwajibkan memberikan suara mereka kepada Golkar, yang berafiliasi dengan pemerintah. Kewajiban ini menyebabkan Golkar meraih suara terbanyak dan terus mendominasi dalam empat pemilihan umum.
4. Perkembangan Agama Kristen Di Indonesia
Penyebaran agama Kristen Katolik berawal dari para pendeta dan rahib, sementara penyebaran Kristen Protestan dimulai oleh pendeta dan misionaris. Di Indonesia, perkembangan agama Kristen dapat dibagi menjadi tiga bagian:
* Sebelum kolonialisme Belanda
Agama Katolik pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7, tepatnya sekitar tahun 645 Masehi. Penyebarannya dilakukan oleh Gereja Timur Assiria di dua lokasi, yaitu di daerah Pancur, yang kini dikenal sebagai Deli Serdang, dan di daerah Barus. Keduanya terletak di pulau Sumatera.
* Saat kolonialisme Belanda
Kristen Katolik mulai memasuki Indonesia seiring dengan kedatangan bangsa Portugis pada abad ke-16, diikuti oleh bangsa Spanyol yang datang untuk berdagang rempah-rempah.Â
* Setelah kolonialisme Belanda