Mohon tunggu...
Muthia Alifah
Muthia Alifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya memiliki hobi dalam bidang memasak

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kue Pancong: Kelezatan Tradisional yang Mencita Rasa Nusantara

5 Januari 2024   11:24 Diperbarui: 7 Januari 2024   19:19 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia, dengan beragam budaya dan kekayaan kuliner, memiliki sejumlah kue tradisional yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai historis yang mendalam. Salah satu di antaranya adalah kue pancong, sebuah hidangan ringan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Indonesia.

Kue pancong memiliki ciri khasnya sendiri yang membuatnya begitu istimewa. Dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, kelapa parut, gula merah, dan sedikit garam, kue ini memiliki tekstur yang unik dan cita rasa yang memikat. Proses pembuatannya yang relatif sederhana, yakni dengan mencampurkan semua bahan kemudian menuangkan adonan ke dalam cetakan yang terbuat dari tembaga, memberikan kue ini ciri khas yang tidak dapat disamai oleh kue lainnya.

Salah satu hal yang membuat kue pancong begitu menarik adalah proses memasaknya yang menggunakan tungku arang. Penggunaan tungku arang ini tidak hanya memberikan panas yang merata, tetapi juga memberikan aroma khas yang membuat kue pancong menjadi semakin menggugah selera. Ditambah lagi, pembakaran kue ini hingga matang secara merata memberikan lapisan luar yang garing sementara bagian dalamnya tetap lembut dan bertekstur.

Kelezatan kue pancong tidak hanya terletak pada rasa dan teksturnya yang unik, tetapi juga pada nilai budaya dan tradisi yang terkandung di dalamnya. Kue ini telah menjadi bagian dari berbagai perayaan dan acara penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari acara keagamaan, pernikahan, hingga acara sosial lainnya, kue pancong selalu hadir memeriahkan suasana dan menjadi simbol kebersamaan.

Selain menjadi hidangan yang lezat dan kaya akan nilai tradisional, kue pancong juga memiliki arti lebih dalam. Keberadaannya mengingatkan kita pada pentingnya melestarikan warisan budaya lokal. Dalam era modernisasi dan globalisasi, menjaga keaslian dan keberlanjutan kue-kue tradisional seperti pancong menjadi sangat penting untuk melestarikan identitas budaya Indonesia.

Kue pancong bukan sekadar makanan penutup, tetapi juga adalah warisan berharga yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Mengajarkan kita tentang kesederhanaan, kelezatan, dan pentingnya menjaga dan memahami nilai-nilai tradisional dalam masyarakat kita.

Dalam kesimpulannya, kue pancong adalah bukti nyata akan kekayaan budaya Indonesia yang terwujud dalam bentuk hidangan lezat. Sebuah kue yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga membangkitkan kebanggaan akan warisan kuliner tradisional yang patut dilestarikan. Oleh karena itu, mari kita jaga dan lestarikan kue pancong sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun