Mohon tunggu...
Fransiskus Batlayeri
Fransiskus Batlayeri Mohon Tunggu... Lainnya - Batlayeri.jr

Seorang perantau yang lahir dan besar di mabilabol, komplek kecil di Tengah kota Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kaum Terinjak

9 Agustus 2020   15:02 Diperbarui: 9 Agustus 2020   14:55 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dentuman suara tangisan
Tak seperti indahnya alam
Tubuh Legam terbakar
Tangan menyerah

Terinjak lagi mereka terkapar
Sulit melawan tangis membara
Senja selalu terpana mata
Kaum elit bak laku bar-bar

Di atas tanahnya mereka terinjak
Kulit bungkus tulang
Tanah kaya raya
Sedih membisu tanda tanya?  

Haruskah mereka terinjak
Tak sanggupkah mereka berdiri
Bangun dari derita rebut istana
Jangan sampai terkoyak 

Bahu-bahu berbentuk
Trik sulap tak laku
Sudah serakah mereka teraniaya
Tak satu pun yang terbuai
Tetap pada jalur
Salam juang kaum terinjak

(Holandia 9 Agustus 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun