Kemuning surya terpancar mesra
Bagai jintan tak berkarat
Setapak langkah terbuai kapra
Tak ingin lagi dusta terpikatÂ
Senja menusuk kalbu bersekat
Terik terkuras tanda tanya
Tertutup lekat tak pandang jagat
Hati membisu tak bertanyaÂ
Anugerah datang tak bernuraga
Syair membisu sakit terpendam
Amarah tak bernyawa dipadam Kuasa
Terdengar rintihan hati tak beragaÂ
Suara melengking deraian air mata
Terpampang stigma dada bergaris
Terombang ambing dan terus terkikis
Selamanya membisu tak bisa berkata
Nabire, Jayanti, Januari 2015Â
(puisi ini lahir dari refleksi akan kasus penembakkan yang terjadi pada tanggal 8 Desember 2014 di Paniai, Papua) Â