Bola itu bundar". Slogan yang selalu terngiang ketika kita menyaksikan pertandingan sepak bola. Maknanya begitu dalam dan menggelinding. Setiap tim dipandang sebagai hal yang mesti diwaspadai. Strategi, taktik dan teknik  yang banyak berbicara dalam menghadapi lawan saat berlaga. Setiap lawan tidak dipandang remeh akan tetapi sebagai lawan tanding. Hasilnya dibuktikan di lapangan.Â
"Sepak bola merupakan olahraga tim yang mampu menyedot pelbagai perhatian dan hadirnya pun selalu dinantikan. Keseruan sepak bola bukan hanya terjadi saat pertandingan namun diluar pertandingan yang justru tidak melibatkan pemain, pelatih, wasit apalagi bola. Keseruan itu terjadi ketika saat organisasi menaungi Sepak Bola Indonesia.Â
Bursa Ketum PSSI. perhelatan calon Ketua Umum PSSI. beberapa nama mencuat berkenaan dengan hal tersebut. Seperti : Muhammad Iriawan alias Iwan Bule, Erick Tohir, La Nyalla  Mattalitti dan lainnya.
Nama -nama tersebut yang diprediksi oleh khalayak akan bertanding untuk menjadi pemenang sebagai ketua Umum PSSI. pola pertandingan pun mereka siapkan. Entah siapakah yang akan menakhodai PSSI nantinya. Â
Menjadi ketua PSSI kian elegan dan prestisius. Hampir sama dengan pemilihan PILPRES atau PILKADA dalam skala kecil. Untuk diketahui menjadi ketua Paguyuban suporter saja merupakan modal sosial, politik dan ekonomi bagi yang menyandangnya. Apatahlagi Ketum PSSI.Â
Geliat sepak bola Indonesia memperlihatkan perkembangan yang signifikan. Bagi yang mengikuiti perkembangan persepak bolaan tentunya akan banyak tahu seperti apa itu.Â
Harapan yang besar untuk Ketua Umum PSSI terpiilih adalah membawa olahraga sepak bola lebioh profesional dengan manajemen yang baik, solid hingga Indonesia memiliki kiprah yang diperhitungkan di kancah Internasional.Â
Harapan terakhir yang sengaja dituliskan paling akhir adalah menjadi Organisasi yang bersih. Bersih dari korupsi, manipulasi serta hal-hal yang bersifat merusak seperti perjudian dalam sepak bola, batu loncatan politik praktis dan kecurangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H