Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kondom Bukanlah Solusi

9 November 2022   08:56 Diperbarui: 9 November 2022   09:05 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/tag/hamil-di-luar-nikah

Salah satu jalan untuk memudahkan sesuatu dalam jalinan komunikasi adalah interaksi. Dari interaksi itulah keterhubungan antara satu dengan lainnya saling terkoneksi. Demikian halnya dengan hubungan antara dua insan anak manusia. Secara kodrati, hubungan tersebut menjadi hal yang utama. Terutama untuk kelanjutan (regenerasi) manusia. Dalam menjalankan hubungan tersebut tidak serta merta seperti apa adanya tanpa rambu-rambu yang mengatur.

 

Hubungan nan mulia itu diikat dalam rambu pernikahan. Namun bukan manusia bila tidak ada khilaf dalam aktivitas kehidupannya. Hubungan yang seharusnya dijalani dengan benar dan dalam ikatan yang benar. Maka terjadilah hubungan yang ilegal (perzinaan). Salah satu jarak yang terdekat dari perzinaan itu adalah pacaran. Hubungan muda-mudi yang di mabuk cinta. Sekilas hubungan itu nampak biasa-biasa saja dan dianggap normal oleh mereka yang dulunya menjalani hubungan pacaran.

Era milenial. Era derasnya laju teknologi yang berimbas pada perilaku manusia. Memicu manusia untuk bertindak lebih selektif  dalam memilih pasangan.  Hubungan di luar nikah atau free sex menjadi trend dikalangan anak muda. Dan trend tersebut adalah hal biasa di dunia barat yang menjadi kiblat pergaulan para muda-mudi. Indonesia tidak terkecuali, mengadopsi perilaku itu. Apakah yang menjadi persoalan pokok untuk hal tersebut?. Krisis moral dan pastinya krisis Iman. Sementara para orang tua baik sadar maupun tidak sadar melakukan pembiaran kepada anak-anak mereka. Maka tak pelak lagi, masalah sosial pun timbul. Hamil diluar nikah, prostitusi, kehilangan keperawanan dan keperjakaan pada usia remaja. Salah siapa?.

Edukasi yang diisi dengan pemahaman agama yang baik harus ditanamkan sebelum mala petaka itu menghampiri keturunan kita. Dahulu ketika kami masih bersekolah, pesan-pesan untuk saling menjaga diri satu sama lain diwarnai dengan kelalakar. Apalagi diantara kami ada yang mulai keluar jalur ( pacaran). Maka pesan yang terlontarkan "kondom bukanlah solusi". Lalu mereka pun menimpali, "tidak seperti ituji Kak, sembarangnya deh". (logat makassar).  

Setelah menjadi orangtua dan anak-anak pun beranjak remaja.  Maka perhatian khusus atas pentingnya menjaga hubungan yang dilandasi keimanan yang menitikberatkan pada akhlak dalam memilih pasangan tanpa harus melalui pacaran. Untuk itu perlu kecerdasan emosional serta bimbingan (konseling). Pacaran adalah hubungan yang riskan dan terjal apatahlagi melanggar norma agama dan etika.  Mari menjaga generasi menjadi lebih baik. Sebelum mereka bercumbu secara tidak halal, apalagi sambil hamil atau kehilangan keperawanan meski tidak hamil dan kehilangan keperjakaan sebelum waktunya. 

Ya, " kondom bukanlah solusi".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun