Salah satu aktifitas bermain yang sering dilakukan oleh orang adalah teka-teki. Permainan (game) yang melibatkan elemen pikir,rasa dan karsa manusia. terolah dalam ide yang merangsang kita untuk berpikir. Atau biasa juga disebut olah otak,olah pikir. Bentuk permainan teka-teki pada umumnya lebih menitipberatkan pada kekuatan kata, meski ada juga dengan berupa alat atau media seperti Puzzle,maze serta media lainnya. Namun mari kita fokus pada kata atau kalimat untuk berteka-teki.
Teka- teki sebenarnya adalah kegiatan lama nan mengasyikkan yang pernah dan bahkan sering dimainkan oleh pendahulu kita, dari sabang sampai Merauke dengan cara dan kebiasaan masing-masing. Apalagi orang Melayu, teka-tekinya lebih keren lagi karena berbalut pantun dan syair. Indah, lembut dalam tutur kata. Gelak tawa juga terkadang tak terelakkan dalam keseruan teka-teki yang dipadu dalam pantun hingga terjadi Battle. Ya. Berbalas teka-teki alias berbalas pantun.
Beragam teka-teki, beragam pula ide didalamnya. Bahkan dirangkum dalam buku sehingga bisa dibaca dan dimainkan kembali. Teka-teki adalah bentuk interaksi manusia dengan manusia lainnya yang mewujud dalam komunikasi hangat. Sehangat kopi hitam dan penganan kue nan lezat. Teka-teki ibarat menggambar jalur peta yang harus di telusuri, dicermati dan telaah agar tidak salah alamat. Dan tentunya tidak salah tafsir,hmmm. Salah satu contoh teka-teki yang banyak mengecoh dan membuat orang bisa mengernyitkan keningnya akibat salah paham.
Begini teka-tekinya " Apanya seorang wanita yang berkumis?". Yakinlah, seketika itu suasana menjadi riuh, bahkan nada sumbang dan "uhhhh,uhhh" mewarnainya. Hinggga ada yang menimpalinya dengan " ihh. Sambarangna deh, teka-tekina (logat Makassar)". Itulah respon khalayak atas teka-teki yang fenomenal. Seakan mereka enggan menjawab namun penasaran dibuatnya. Padahal jawabannya ada. Butuh ketenangan, moment serta kecerdasan untuk menjawab. Mau tahu jawabannya atau mau jawab sendiri?. Ok mari kita jawab bersama. Jawabnya adalah wanita yang memiliki ayah,adik atau kakak laki-laki, paman, ataupun suaminya sendiri yang berkumis. Terjawab kan.
Terjebak dalam pikiran dan rasa adalah kekhasan dalam teka-teki. Mengaduk pikiran dan akhirnya mengasahnya. Pada dunia pendidikan, pembelajaran membutuhkan metode untuk bisa menyampaikan ilmu materi ajar tersebut. Meski terkadang ilmunya sampai sampai menurut sang Guru akan tetapi pesan dan kesan belum tertancap kokoh. Sekokoh tiang penyangga sekolah. Hmm, lalu apa yang mesti dilakukan. We must create something else. Mainkan ide, jalankan rasa, bebaskan pikiran. Akhirnya kena. Teka-teki, mungkin itulah salah satu ide yang ingin di kembangkan.
Siswa jenuh dalam belajar adalah hal yang paling sering terjadi dan berakibat menggangu proses belajar mengajar. Namun bila Guru yang jenuh mengajar, akibatnya berimbas pada siswa dan guru itu sendiri. Mengapa demikian?. Ya, karena Guru dan Siswa juga manusia. interaksi guru dan siswa mutlak harus tersuasana dengan harmonis, terkendali serta menyenangkan , tentunya. Membuat pembelajaran dengan teka-teki, memang membutuhkan pikiran serta pola yang tepat. Tapi jangan khawatir serta bimbang. Pernah bermain teka-teki Silang (crossword) atau mencari kata (word search)?. Bila pernah, mari perhatikan apa komponenya. Ada pola dan pertanyaannya. Alternatif pembelajaran berupa teka-teki seperti pada pertanyaan tadi. Aplikasi dari crossword dan wordsearch, bisa kita dapatkan dengan searching di dunia maya. Crossword Forge. Salah satu aplikasi yang mudah untuk dijalankan. Ini bukan promosi aplikasi tapi untuk berbagi ide dan pengalaman. Agar kita bisa saling me'upgrade'. Dan untuk mengambil hikmah dari setiap pelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H