Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dosa Kecil dan Implikasinya pada Kehidupan, dengan Perspektif Kerahiman Ilahi

13 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   08:00 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Belajar Bersyukur: Fokus pada apa yang sudah dimiliki daripada apa yang belum dimiliki. Latih hati untuk merasa cukup dengan apa yang Tuhan berikan.

    Tunjukkan Keadilan: Dalam setiap interaksi, baik di rumah, tempat kerja, atau masyarakat, pastikan tidak ada yang dirugikan oleh tindakan atau keputusan kita.

Pernyataan dalam Lukas 3:14 adalah panggilan abadi untuk hidup dalam kejujuran, keadilan, dan kepuasan. Ini mengingatkan kita bahwa dosa seperti merampas dan memeras tidak hanya merugikan orang lain tetapi juga merusak hubungan kita dengan Tuhan. Sebaliknya, hidup yang penuh syukur dan integritas mencerminkan iman yang sejati dan membawa damai dalam hati.

Pesan ini menantang kita untuk memeriksa hidup kita sendiri: apakah kita sudah cukup puas dengan apa yang kita miliki, atau kita masih tergoda untuk mencari keuntungan dengan cara yang tidak benar? Dalam hal ini, kita diingatkan untuk hidup benar, memperlakukan orang lain dengan keadilan, dan percaya bahwa Tuhan mencukupi segala kebutuhan kita.

Namun satu hal yang perlu di ingat, yang memutuskan apakah perbuatanmu itu dosa atau tidak, adalah hak prerogatif Tuhan semesta alam. Manusia sama sekali tidak punya hak. Juga yang menentukan apakah kamu itu masuk surga atau neraka juga hak prerogratif Tuhan, bukan karena kamu dekat dengan para pastor atau suster, karena mereka juga belum tentu masuk surga.

Tuhan tidak pernah mengangkat manusia menjadi hakim terhadap sesamanya, jadi janganlah mengangkat dirimu menjadi hakim melebihi Tuhan sampai memersekusi orang lain.

Jadi masuk surga atau neraka itu tergantung bagaimana hubungan Tuhan dalam kaitannya dengan kesempatan bertobat yang diberi oleh Tuhan. Bukan tergantung kedekatan dengan sesama seperti pastor atau suster.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun