Dalam teologi Katolik, dosa kecil tidak menyebabkan kehilangan rahmat pengudus, tetapi jika terus-menerus dilakukan tanpa pertobatan, ia dapat menumpuk dan berujung pada dosa berat atau peccata mortalia.
Kisah anak yang mencuri boneka adiknya adalah contoh konkret yang digunakan Santa Faustina untuk menunjukkan bahwa Tuhan, dalam kasih-Nya yang tak terbatas, tetap menuntut keadilan.
Penglihatan Faustina ini memperlihatkan bagaimana keadilan Tuhan tidak membedakan dosa berdasarkan ukuran duniawi, tetapi berdasarkan pelanggaran terhadap cinta kasih. Dosa anak tersebut bukan karena mencuri boneka itu semata, melainkan karena gagal menunjukkan kasih kepada adiknya.
Dosa kecil juga mengajarkan kita bahwa pemurnian di api pencucian bukanlah hukuman, tetapi tindakan kasih dari Tuhan. Itu adalah kesempatan bagi jiwa untuk menjadi murni dan siap untuk berjumpa dengan Tuhan di surga. Dalam konteks ini, kita diingatkan untuk tidak meremehkan dosa kecil, karena setiap tindakan yang melukai cinta memiliki dampak spiritual.
Korupsi dan Kejahatan Sosial sebagai Dosa Berat
Berbeda dengan dosa kecil, korupsi adalah dosa berat yang memiliki dampak besar terhadap banyak orang. Dalam contoh yang disebutkan, seorang pemborong mengambil uang proyek yang sebenarnya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat. Tindakan ini bukan hanya dosa pribadi, tetapi juga dosa sosial yang melibatkan pelanggaran terhadap keadilan dan kasih kepada sesama.
Korupsi adalah bentuk pencurian yang paling serius, karena dampaknya tidak hanya pada satu orang, tetapi pada komunitas atau masyarakat luas. Uang yang seharusnya digunakan untuk membangun jalan, sekolah, atau rumah sakit menjadi keuntungan pribadi, sehingga rakyat yang membutuhkan menjadi korban.
Dalam pandangan Katolik, ini adalah dosa yang merusak hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, dan sesama, serta melanggar dua perintah utama: mencintai Tuhan dan mencintai sesama.
Korupsi juga mencerminkan kerakusan, ketidak-pedulian terhadap penderitaan orang lain, dan pengkhianatan terhadap tanggung jawab moral. Para pemborong atau pejabat yang melakukan tindakan ini menunjukkan bahwa mereka mengutamakan keuntungan pribadi di atas kesejahteraan umum, yang berlawanan dengan nilai-nilai Injil. Dalam tradisi Gereja, dosa-dosa yang merugikan orang lain secara langsung seperti ini membutuhkan penebusan yang serius.
Api Pencucian dan Keadilan Ilahi
Kisah anak kecil yang masuk ke api pencucian menyoroti keadilan Ilahi, di mana setiap dosa harus diperbaiki sebelum seseorang dapat masuk ke dalam surga. Dalam Diary Santa Faustina, api pencucian atau Purgatorium digambarkan sebagai tempat pemurnian yang penuh dengan kasih, di mana jiwa-jiwa dibantu oleh doa dan karya amal dari orang yang masih hidup.