Pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia dan Bahrain yang berlangsung pada Kamis, 10 Oktober 2024, di Stadion Nasional Bahrain, menjadi laga penuh drama yang berakhir dengan skor imbang 2-2.
Duel sengit ini tidak hanya menyajikan aksi seru di lapangan, tetapi juga memicu berbagai kontroversi terkait keputusan wasit yang memimpin pertandingan. Pertandingan tersebut menjadi perhatian besar baik di kalangan pendukung Indonesia maupun para pengamat sepak bola internasional.
Selain permainan apik yang ditampilkan oleh kedua tim, beberapa keputusan wasit dinilai merugikan Timnas Indonesia, terutama terkait gol pertama Bahrain yang berasal dari tendangan bebas Mohamed Marhoon.
Kontroversi ini membuat banyak pihak mempertanyakan keadilan dalam sepak bola dan memicu diskusi hangat tentang bagaimana seharusnya wasit berperan dalam menjaga integritas pertandingan.
Awal Pertandingan: Gol Cepat dan Tekanan dari Bahrain
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi dari kedua tim. Bahrain, bermain di kandang sendiri, langsung tampil menyerang sejak menit awal. Dukungan penuh dari para pendukungnya menambah semangat para pemain Bahrain untuk menekan lini pertahanan Indonesia.
Sementara itu, Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong mencoba bermain lebih taktis dan disiplin dalam bertahan.
Pada menit ke-15, insiden pertama yang memicu kontroversi terjadi. Berawal dari pelanggaran yang dilakukan oleh Rafael Struick, Bahrain mendapatkan hadiah tendangan bebas sekitar 30 meter dari gawang Indonesia.
Mohamed Marhoon, pemain nomor punggung 8 Bahrain, maju sebagai eksekutor tendangan bebas tersebut. Marhoon, yang dikenal memiliki tendangan jarak jauh yang keras dan akurat, tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Bola hasil tendangannya meluncur deras ke arah gawang Indonesia, membentur mistar atas gawang, lalu memantul kembali ke dalam lapangan.
Dalam momen itu, kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, tampak kebingungan. Bola yang membentur mistar kembali ke dalam lapangan, dan para pemain Indonesia mengira bola belum melewati garis gawang.
Namun, wasit memutuskan bahwa bola telah melewati garis dan mengesahkan gol tersebut. Keputusan ini langsung menuai protes dari para pemain Indonesia, terutama dari kiper Maarten Paes yang merasa bola tidak sepenuhnya masuk.
Tayangan ulang di layar stadion pun menunjukkan momen yang sangat tipis, di mana sulit untuk memastikan apakah bola benar-benar telah melewati garis gawang sepenuhnya atau tidak.
Kontroversi Gol Pertama Bahrain
Keputusan wasit ini segera menjadi perbincangan hangat, baik di dalam stadion maupun di media sosial. Para pendukung Indonesia merasa bahwa keputusan wasit terlalu cepat dan kurang mempertimbangkan situasi secara menyeluruh.
Dalam pertandingan sebesar ini, di mana setiap gol sangat penting, keputusan kontroversial seperti ini bisa sangat menentukan hasil akhir.
Salah satu poin yang diperdebatkan adalah apakah teknologi garis gawang atau VAR (Video Assistant Referee) seharusnya digunakan dalam situasi ini. Dalam tayangan ulang televisi, tampak bola memang mendekati garis, tetapi tidak ada sudut yang jelas untuk memastikan bahwa bola telah melewati garis sepenuhnya.
Teknologi VAR, yang sudah digunakan dalam banyak kompetisi besar untuk membantu wasit membuat keputusan penting, seharusnya bisa menjadi alat yang membantu dalam situasi seperti ini.
Namun, dalam pertandingan tersebut, keputusan wasit tampaknya diambil tanpa menggunakan teknologi tambahan, yang semakin memicu ketidakpuasan para pendukung Indonesia.
Tak hanya itu, protes keras dari para pemain Indonesia sempat membuat pertandingan sedikit terhenti, namun wasit tetap teguh pada keputusannya. Gol tersebut disahkan, dan Bahrain pun unggul 1-0 di menit ke-15.
Kebangkitan Timnas Indonesia
Meski tertinggal, Timnas Indonesia tidak menyerah begitu saja. Di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong, mereka mencoba bangkit dan tampil lebih agresif.
Indonesia mulai bermain lebih terbuka, dengan memanfaatkan kecepatan pemain-pemain sayap mereka, seperti Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick. Kombinasi serangan cepat dan permainan bertahan yang rapat membuat Indonesia mampu menahan serangan demi serangan dari Bahrain.
Usaha keras Indonesia akhirnya membuahkan hasil pada menit-menit akhir babak pertama. Di masa tambahan waktu babak pertama, tepatnya di menit ke-45+3', Ragnar Oratmangoen berhasil mencetak gol penyeimbang.
Berawal dari serangan balik cepat, bola dioper dengan apik oleh Marselino Ferdinan ke Oratmangoen yang berdiri bebas di depan kotak penalti Bahrain. Tanpa ragu, Oratmangoen melepaskan tendangan keras yang menghujam sudut gawang Bahrain, membuat skor menjadi 1-1 sebelum turun minum.
Gol ini memberi semangat baru bagi Indonesia dan menumbuhkan harapan untuk meraih kemenangan. Di babak kedua, Indonesia tampil lebih percaya diri dan terus menekan Bahrain.
Babak Kedua: Permainan Semakin Sengit
Memasuki babak kedua, pertandingan berjalan semakin sengit. Kedua tim saling jual beli serangan. Bahrain, yang tak ingin kehilangan poin di kandang sendiri, terus menekan pertahanan Indonesia. Sementara itu, Indonesia juga berusaha memanfaatkan setiap peluang untuk membalikkan keadaan.
Pada menit ke-74, Indonesia akhirnya berhasil membalikkan keadaan. Berawal dari serangan yang dibangun dengan sabar dari lini tengah, bola berhasil sampai ke kaki Rafael Struick.
Pemain muda berdarah Belanda-Indonesia ini memanfaatkan kelengahan bek Bahrain dan melepaskan tendangan keras yang gagal diantisipasi oleh kiper Bahrain. Gol ini membuat Indonesia unggul 2-1, dan para pendukung Indonesia yang hadir di stadion maupun yang menonton dari rumah pun bersorak kegirangan.
Keunggulan ini membuat pertandingan semakin menarik. Bahrain, yang kini berada dalam posisi tertinggal, mulai meningkatkan intensitas serangan mereka. Namun, pertahanan Indonesia yang dipimpin oleh Jordi Amat dan Rizky Ridho berhasil menghalau sebagian besar serangan Bahrain.
Kontroversi Lanjutan: Gol Penyama Kedudukan Bahrain di Menit Akhir
Namun, drama belum berakhir. Di menit-menit akhir pertandingan, Bahrain kembali mendapatkan peluang emas melalui situasi bola mati. Wasit memberikan tendangan bebas kepada Bahrain di luar kotak penalti Indonesia setelah menilai adanya pelanggaran oleh pemain belakang Indonesia.
Keputusan ini kembali memicu protes dari para pemain Indonesia, yang merasa bahwa pelanggaran tersebut sangat minimal dan seharusnya tidak berujung pada tendangan bebas.
Mohamed Marhoon, yang sebelumnya mencetak gol pertama Bahrain melalui tendangan bebas, kembali maju sebagai eksekutor. Kali ini, tendangannya diarahkan dengan sempurna ke pojok kanan atas gawang Indonesia.
Maarten Paes, yang sepanjang pertandingan tampil cukup solid, tak mampu menjangkau bola tersebut. Gol ini membuat Bahrain menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit akhir pertandingan.
Setelah gol tersebut, pertandingan sempat terhenti karena para pemain Indonesia kembali melayangkan protes kepada wasit, terutama terkait keputusan memberikan tendangan bebas yang dianggap kontroversial.
Namun, sama seperti pada insiden gol pertama, wasit tetap pada keputusannya, dan pertandingan dilanjutkan hingga peluit panjang berbunyi.
Reaksi dan Dampak Kontroversi Wasit
Hasil akhir 2-2 ini tentu mengecewakan bagi Indonesia, yang sempat unggul hingga menit-menit akhir. Namun, yang lebih menyita perhatian adalah keputusan wasit yang dinilai kontroversial di dua momen penting: gol pertama Bahrain yang dianggap tidak sepenuhnya melewati garis gawang, dan tendangan bebas yang berujung pada gol penyama kedudukan di menit akhir.
Seusai pertandingan, berbagai reaksi bermunculan dari pendukung, pemain, hingga pengamat sepak bola. Di media sosial, banyak penggemar sepak bola Indonesia yang merasa bahwa wasit telah membuat keputusan yang merugikan Indonesia.
Mereka menuduh wasit tidak adil dan beberapa bahkan mengklaim bahwa keputusan-keputusan tersebut sengaja diambil untuk menguntungkan tuan rumah Bahrain.
Kontroversial wasit sewaktu laga Indonesia vs bahrain
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam konferensi pers usai pertandingan juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap beberapa keputusan wasit.
Namun, ia tetap memuji performa para pemainnya yang dinilainya tampil luar biasa, meski harus menghadapi tekanan dari lawan dan keputusan wasit yang kurang menguntungkan.
Pelajaran dari Pertandingan dan Harapan ke Depan
Pertandingan antara Bahrain dan Indonesia pada 10 Oktober 2024 ini menunjukkan bahwa sepak bola tak hanya soal kemampuan di lapangan, tetapi juga dipengaruhi oleh keputusan wasit yang bisa sangat menentukan.
Dalam sepak bola modern, teknologi seperti VAR dan garis gawang seharusnya dimanfaatkan untuk menghindari kontroversi seperti yang terjadi dalam pertandingan ini.
Meski hasilnya berakhir imbang, Timnas Indonesia layak mendapatkan pujian atas penampilan mereka yang penuh semangat dan disiplin. Dua gol yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di masa depan.
Namun, insiden-insiden kontroversial seperti ini juga mengajarkan bahwa sepak bola perlu terus berkembang dalam hal keadilan dan teknologi agar pertandingan bisa berjalan lebih adil.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H