Perubahan iklim telah menjadi isu global yang sangat mengkhawatirkan. Salah satu dampak utama dari perubahan iklim adalah mencairnya es di kutub bumi, baik di Kutub Utara maupun Kutub Selatan.
Proses pencairan es ini, yang dipicu oleh kenaikan suhu global, memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, ekosistem, dan kehidupan manusia di seluruh dunia. Dalam tulisan ini, kita akan membahas apa yang akan terjadi jika es di kutub mencair sepenuhnya dan upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari pencairan es lebih lanjut.
1. Dampak Pencairan Es di Kutub
a. Kenaikan Permukaan Laut
Salah satu dampak paling serius dari pencairan es di kutub adalah kenaikan permukaan laut. Es yang mencair di Greenland, Antartika, dan di sekitar Laut Arktik akan menambah volume air di lautan.
Saat ini, es di Kutub Utara sebagian besar mengapung di lautan, dan jika es ini mencair, dampak kenaikan permukaan laut akan relatif kecil. Namun, lapisan es di Greenland dan Antartika yang berada di daratan mengandung jumlah air yang sangat besar.
Jika lapisan es di Greenland mencair sepenuhnya, diperkirakan permukaan laut global bisa naik sekitar 6-7 meter, dan jika seluruh es di Antartika mencair, kenaikannya bisa mencapai sekitar 60 meter.
Kenaikan permukaan laut sebesar ini akan berdampak langsung pada kota-kota pesisir di seluruh dunia, termasuk wilayah metropolitan besar seperti New York, Jakarta, Tokyo, dan London.
Selain itu, negara-negara kepulauan kecil seperti Maladewa dan Kiribati berada pada risiko besar tenggelam sepenuhnya. Jutaan orang akan kehilangan tempat tinggal, yang berpotensi menciptakan krisis pengungsi global yang sangat besar.
Dampaknya juga akan dirasakan di sektor ekonomi, karena banyak kota pesisir merupakan pusat ekonomi dunia.