Dengan demikian, suku-suku kecil ini bisa tetap berkembang dan mempertahankan identitas budaya mereka tanpa harus menghadapi ancaman kepunahan.
Keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia merupakan salah satu aset berharga yang harus kita jaga dan lestarikan. Namun, keberagaman ini juga menimbulkan tantangan tersendiri dalam hal pengelolaan kebijakan kependudukan, terutama dalam penerapan Program Keluarga Berencana (KB).
Di satu sisi, program KB diperlukan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk agar masyarakat bisa hidup lebih sejahtera. Namun di sisi lain, penerapan program ini harus dilakukan dengan bijaksana dan adil, terutama bagi suku-suku kecil yang populasinya sangat sedikit dan terancam punah.
Pemerintah perlu merumuskan kebijakan kependudukan yang lebih inklusif dan diferensiatif, yang mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan demografi masing-masing suku bangsa.
Pendekatan yang fleksibel dan sensitif terhadap budaya lokal diperlukan agar program KB bisa diterima dan berjalan efektif di seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan perhatian khusus terhadap suku-suku kecil yang terancam punah, dengan cara melindungi dan melestarikan budaya mereka serta memberikan akses yang lebih baik terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Dengan demikian, kita bisa mencapai tujuan pengendalian pertumbuhan penduduk tanpa mengorbankan keberagaman suku bangsa dan budaya yang menjadi kekayaan Indonesia.
Program KB harus menjadi alat untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali, dan bukan menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup suku-suku kecil yang ada di negeri ini.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H