Setiap kali mereka pergi ke pasar, harga-harga yang terpampang di papan tulis seakan menjadi pengingat kejam akan keterbatasan ekonomi yang mereka hadapi.
Lapangan kerja yang minim dan ketidakpastian akan masa depan menyulitkan mereka untuk menemukan mata pencaharian yang layak. Usaha keras untuk mencari nafkah seringkali berakhir dengan hasil yang minim, bahkan ketika mereka mencoba mengambil risiko dengan menjual kayu, hasil alam, atau melakukan pekerjaan informal lainnya.
Ironisnya, usaha mereka untuk bertahan hidup seringkali malah dihambat oleh kebijakan dan penegakan hukum yang tidak bersahabat, membuat mereka menjadi sasaran empuk dari ketidakadilan sistem.
Ketika harapan mereka beralih kepada pemilihan presiden, keyakinan mereka dihantui oleh kenyataan pahit bahwa permainan politik yang dipenuhi oleh elit-elit kekuasaan telah mengaburkan suara rakyat.
Orang-orang yang diharapkan untuk membawa perubahan seringkali kalah dalam pertarungan yang dipenuhi intrik dan kepentingan pribadi. Dalam ketidakpastian politik ini, rakyat jelata menjadi korban dari pertarungan kekuasaan yang jauh di atas kepala mereka.
Dalam kondisi seperti ini, kelangsungan hidup menjadi sebuah pertanyaan besar. Bagaimana mungkin rakyat jelata bisa bertahan dan memperbaiki nasib mereka dalam sistem yang tampaknya bertumpu pada kepentingan segelintir elit?
Bagaimana mereka bisa melanjutkan perjuangan mereka untuk hidup dengan martabat, ketika setiap langkah yang mereka ambil tampaknya dihalangi oleh rintangan yang tak terhitung jumlahnya?
Mereka mungkin terjepit di antara kebijakan yang tak adil dan politik yang menjemukan, tetapi mereka tidak akan menyerah begitu saja. Dengan kekuatan solidaritas dan tekad yang bulat, mereka terus maju, menantang status quo yang tidak adil, dan berusaha untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan generasi mendatang.
Mungkin hari-hari yang sulit masih menanti mereka di depan, tetapi dengan semangat yang tidak pernah padam, mereka akan terus melangkah maju, mencari jalan keluar dari labirin kesulitan yang menghimpit. Karena pada akhirnya, di balik kegelapan paling dalam pun, selalu ada sinar terang yang menunggu untuk disambut.
Meskipun harga bensin naik, harga beras naik, harga-harga lain juga pada naik, sementara penghasilan mereka tetap ataupun susah mendapatkan kerja, mereka menolak untuk menyerah pada keputusasaan.
Dengan tekad yang teguh dan semangat yang tidak padam, mereka melangkah maju, menghadapi tantangan demi tantangan dengan keberanian dan ketabahan yang luar biasa.