Berita baiknya adalah informasi tentang kebenaran Tuhan juga tersebar luas di internet. Mereka yang ingin mencari jawaban atas pertanyaan keagamaan mereka dapat menemukan banyak sumber yang dapat membantu mereka memahami lebih dalam tentang agama mereka. Namun, perlu usaha dan niat untuk melakukan pencarian ini.
Dalam menghadapi godaan tidak percaya Tuhan di era informasi ini, kita sebagai orang tua dan pengasuh harus berperan penting. Kita perlu terlibat aktif dalam mendukung anak-anak kita untuk memahami nilai-nilai agama mereka, mendorong mereka untuk belajar dan berpikir kritis, serta membimbing mereka dalam penggunaan yang bijak terhadap internet.
Kita juga perlu berkomunikasi dengan mereka secara terbuka dan empatik, mendengarkan pertanyaan dan keraguan mereka, dan memberikan dukungan moral dalam pencarian mereka akan kebenaran agama. Kita harus menjaga agar anak-anak kita tidak merasa terisolasi dan tidak memiliki dukungan dalam perkembangan spiritual mereka.
Dengan hati-hati dan perhatian yang tepat, kita dapat membantu anak-anak kita menghadapi godaan tidak percaya Tuhan di era informasi ini, sehingga mereka tetap memegang teguh nilai-nilai agama mereka sambil tetap berkembang sebagai individu yang cerdas dan bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi.
Yang tidak kalau pentingnya juga, orang tua harus memberi teladan, jangan hanya pandai berkata tetapi dia sendiri tidak melakukannya. Juga para  guru agama, jangan hanya mereka lebih fokus kepada gadgetnya, tetapi tidak memberikan perhatian lebih kepada kebutuhan moral para anak didiknya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H