Pada suatu hari di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hijaunya perbukitan, hiduplah seorang pemuda bernama Adam. Adam adalah sosok yang tampan, kaya, dan memiliki jabatan tinggi di desanya. Karena kelebihannya tersebut, ia sering kali bersikap arogan dan merasa lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan orang lain.
Di desa itu, terdapat seorang pemuda miskin bernama Rizky. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Rizky adalah seorang yang penuh kasih, rendah hati, dan selalu membantu sesama. Ia tidak pernah menyombongkan diri atau merendahkan orang lain.
Suatu malam, ketika langit dihiasi gemintang, Rizky duduk sendirian di bawah pohon tua di tengah desa. Ia melihat ke atas dan berkata, "Tuhan, aku tahu Engkau tidak tidur. Aku memohon kepada-Mu untuk memberikan petunjuk kepada orang-orang yang bersikap arogan, agar mereka belajar rendah hati dan berbuat kasih."
Mendengar doa Rizky yang tulus, Tuhan memutuskan untuk memberikan pelajaran kepada Adam. Esok paginya, ketika Adam sedang pergi ke tempat kerja, ia terperangkap dalam kecelakaan mobil yang serius. Dalam keadaan sekarat, ia merasa sangat menyesal atas sikapnya yang sombong dan arogan selama ini.
Adam kemudian mendapati dirinya berada di hadapan Tuhan di surga. Tuhan dengan bijaksana berkata kepadanya, "Adam, kau telah belajar pelajaran yang berharga tentang rendah hati. Kehidupanmu di dunia fana telah berakhir, dan sekarang kau akan dihakimi berdasarkan perbuatanmu."
Adam menyesal dan berkata, "Tuhan, aku sungguh minta maaf atas sikapku yang sombong dan merendahkan orang lain. Aku tahu bahwa derajat kita semua sama di hadapan-Mu."
Tuhan tersenyum lembut dan berkata, "Kau telah belajar pelajaran yang penting, Adam. Di sini, di surga, semua orang diberikan kesempatan yang sama. Segala kekayaan, kecantikan, dan jabatan di dunia fana tidak lagi relevan. Yang penting adalah bagaimana kau memperlakukan sesama dan apakah kau berbuat kasih."
Adam merasa lega mendengar kata-kata Tuhan tersebut. Ia meminta maaf kepada Tuhan dan berjanji bahwa jika diberi kesempatan kedua, ia akan mengubah sikapnya dan hidup dengan penuh kasih.
Ketika Adam kembali ke dunia nyata, ia terbangun di rumah sakit. Ia melihat keluarganya, teman-temannya, dan semua orang yang mengenalnya bersama di ruangan tersebut. Mereka semua sangat khawatir dan bersyukur melihat Adam sadar kembali.
Adam memutuskan untuk mengubah hidupnya sepenuhnya. Ia berhenti bersikap arogan dan mulai membantu orang lain dengan tulus. Ia membagikan kekayaannya dengan yang membutuhkan dan mengabdikan dirinya untuk melayani masyarakat.
Ketika akhirnya Adam meninggal dunia, orang-orang yang mengenalnya merasa terharu dan mengenangnya sebagai pribadi yang baik hati. Mereka merasa terinspirasi oleh perubahan sikap Adam dan bagaimana ia telah belajar pelajaran tentang rendah hati dan kasih.