Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat, Tradisi Menghindari Kebakaran Hutan

30 Juni 2022   15:05 Diperbarui: 30 Juni 2022   15:18 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap daerah di Indonesia tentunya mempunyai tradisi yang unik dalam kehidupannya selama berabad-abad. Misalnya dalam hal makan, kawin dan tata caranya menjalankan hidup selama umurnya. Demikian juga dengan suku Dayak Uut Danum, di dalam kebiasaan berladang di sana di kenal sebuah tradisi yang di sebut "Saat".

"Saat" itu adalah pembatas antara ladang dengan tanaman lainnya atau kebun lainnya atau hutan lainnya, sehingga tidak ikut terbakar sewaktu kita membakar ladang. "Saat" itu adalah tanah yang berupa hutan tetapi di tebas bersih sehingga api tidak bisa membakarnya biar pun di tiup angin yang kuat.

Lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan, bisa satu meter bisa juga sampai belasan meter tergantung kemampuan pembuatnya dan potensi bahayanya terhadap kebakaran. Biasanya pada jaman dulu luasnya minimal empat meter, sehingga dipastikan aman. Tetapi pada tempat berbukit dan terbuka terkadang lebarnya sampai belasan meter, karena tiupan anginnya kuat.

Kalau ada kemungkinan terbakarnya besar, maka di sekitar perbatasan itu di buat besar dan disirami dengan air supaya api tidak bisa menjalar baru dilakukan pembakaran. Sehingga tidak ada kemungkinan untuk menjangkiti tanaman lain, sehingga orang itu bebas membakar ladang dan tidak akan menimbulkan kebakaran bagi tumbuhan atau hutan lainnya.

"Saat" itu kata bendanya adalah "Saat," kata kerjanya adalah "Nyaat," sementara katanya sifatnya di sebut "Sonyaat."

Itulah salah satu kekayaan budaya Indonesia di daerah Uut Danum di Kalimantan. Sesuatu yang telah berusia ribuan tahun dan sampai sekarang masih dipertahankan kala masyarakatnya berladang.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun