Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin Anak terhadap Covid-19

10 Juni 2022   16:40 Diperbarui: 10 Juni 2022   17:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Suatu sore sambil duduk saya minum kopi teringat akan pengalaman dulu mengantar anak vaksin, karena dari sekolahan ya sepertinya tidak ada kebijakan mengenai vaksin. Karena sekolahnya anaknya sangat banyak, sehingga sepertinya kebijakannya di beri kebebasan kepada anak-anak untuk mencari sendiri.

Itu berarti kebijakan orang tua yang harus mengantarkan anaknya untuk vaksin, sehingga saya memonitor setiap postingan WhattsApp dalam grup. Saya menjadi anggota beberapa grup WhattsApp yang di dalamnya pasti dapat postingan tentang vaksin baik orang tua maupun anak-anak.

Anak saya sudah berusia tiga belas tahun, sehingga sudah dianggap bisa ikut vaksin, karena ternyata beberapa sekolah telah mengadakan vaksin untuk anak. Sehingga karena saya beserta ibunya dan beberapa anak saya telah vaksin, maka saya pun mengupayakan agar anak saya ini ikut vaksin.

Suatu saat ada informasi akan diadakan vaksin untuk anak di sebuah Lembaga di sebuah grup WA, sehingga saya pun berpikir untuk melakukannya di sana. Sehingga tanggalnya saya monitor dan pada hari akan dilaksanakan itu, yaitu jam pelaksanaannya jam sembilan pagi sampai selesai.

Jadi jam enam pagi saya sudah bersiap-siap untuk mengantar anaknya saya ke lembaga itu. Saya pikir saya berangkat jam enam itu cukup pagi, karena di jadwalnya jam sembilan pagi sampai selesai.

Ternyata setelah kami sampai di sana, anak-anak sudah lebih dari seribu orang sudah memenuhi tempat itu, sedangkan jatahnya oleh panitia hanya untuk dua ratus anak, jadi sudah pastilah tidak kebagian.

Saya berusaha mendekati meja panitia dan menanyakannya apakah masih ada jatah atau tidak, di jawab oleh panitia bahwa anak-anak itu sudah antre dari jam empat dini hari tadi. Jadi sekarang sudah habis dan kebanyakan menunggu itu tidak tahu akan kondisinya.

Sebenarnya mereka bisa memberitahukannya melalui mikrofon, tidak perlulah menunggu pengunjung yang aktif bertanya. Sehingga saya memutuskan membawa anak saya pulang tanpa mendapat imunisasi. Saya sungguh kecewa, ternyata animo masyarakat di sini sungguh berbeda dengan pulau lain, yang ada yang tidak mau vaksin sampai sekarang.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun