Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Memodifikasi Cara Memasak Batang Pisang Muda

27 Juni 2020   14:09 Diperbarui: 27 Juni 2020   14:10 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://merahputih.com/post/read/ares-khas-lombok-batang-pisang-yang-diolah-jadi-kuliner-lezat

Ilustrasi Sayur Batang Pisang

Di berbagai daerah di Indonesia, ada budaya menjadikan batang pisang sebagai sayur. Yang biasa dijadikan sayur ini adalah bagian batang mudanya yang lembut.

Kalau di Bali dan Lombok disebut sebagai Jukut Ares, di Tanah Toraja di sebut Pa Piong Bura, di Aceh di sebut Kuah Beulangong, sementara di kalangan masyarakat Dayak Uut Danum di Kalimantan di sebut Konah Tivak Puti’, di mana konah artinya sayur, tivak artinya umbut, dan puti’ artinya pisang.

Di daerah penulis batang mudanya itu kalau sudah diambil di sebut tivak puti’ atau umbut pisang. Antara sayur yang belum diolah juga ada bedanya, di mana di sebut kanyap untuk sayur yang masih belum dimasak dan konah untuk sayur yang sudah di masak dan siap di makan.

Sewaktu penulis masih kecil sekitar tahun enam puluhan sampai tahun tujuh puluhan, orang-orang tua di kampung biasa menjadikan batang pisang muda ini sebagai sayur, yang biasanya dimasak saat ada kegiatan pesta. Kalau anak-anak muda sekarang sudah hampir tidak ada lagi.

Untuk membuatnya lebih enak dan menarik, biasanya ditambah dengan daging. Hanya saja cara memasaknya sangat sederhana, daging di tumis dan dimasak, kemudian mendekati matang baru batang pisangnya dimasukan dan diteruskan masaknya sampai keduanya matang.

Harga buah pisang di daerah kami lumayan mahal, karena sesuka hati penjual dalam menentukan harganya. Sehingga penulis jadi jengkel karena penulis itu sangat suka dengan buah pisang. Satu sisir pisang Nipah atau Kepok masak tidak cukup untuk penulis sendiri sekali duduk.

Sehingga diam-diam penulis menanam pisang kepok, pisang emas, dan pisang 40 hari di sekitar rumah. Tetapi akibatnya anak-anak pisang itu terlalu banyak, sehingga penulis mencoba menjadikannya sayur seperti kebiasaan kami sewaktu kecil. Tetapi sayangnya, anak-anak tidak ada yang mau memakannya. Jijik dan tak enak, kata mereka.

Saya dan isteri lalu mempunyai ide, bagaimana kalau pisang muda itu di masak dengan menggunakan bumbu-bumbu rendang. Akhirnya kami berdua melaksanakan niat itu, sehingga  sewaktu dimasak harumnya menyebar ke mana-mana. Tiba-tiba anak-anak berteriak dari atas mengatakan bau masakannya enak (mereka bermain games di lantai dua).

Ketika waktu makan, mereka beberapa kali menambah nasi dan sayur. Saya dan isteri hanya saling pandang sambil tersenyum. Akhirnya kami jelaskan betapa bermanfaatnya batang pisang itu, seperti dilansir oleh covesia.com (https://covesia.com/), bahwa di Amerika Serikat, jangankan batang pisang muda, batang yang sudah tua atau kita sebut gedebog pun dijual mahal, seperti di Hornbill Asian Market, Amerika Serikat, sepotong Banana Stem dijual seharga US $5,95 atau setara Rp 84.000. Padahal, kalau di tempat kita, gedebog pisang tak berharga dan sering dibuang.

Ternyata kandungan vitamin dan mineral yang ada di dalam batang pisang itu sangat bermanfaat seperti untuk mengontrol tekanan darah dan kolesterol, mengatasi asam lambung, melancarkan pencernaan dan detoksifikasi, menurunkan berat badan, serta untuk membersihkan darah kotor.  

Jadi, tertarik untuk mencoba sayur batang pisang?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun