Mohon tunggu...
M Ali Al-bais
M Ali Al-bais Mohon Tunggu... wiraswasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mencari sahabat,berkrasi,dalam menuju kebenaran ,mengkaji tujuan hidup,belajar menambah wawasan ,untuk mencapai kebenaran ... menjadi insan yang merdeka dalam agama yang telah di bawa rosululloh SaW .. bersahabat dengan siapa saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lanjutan : Hakikat Penyembahan/ ‘Ubudiyah/ Kufur dan Syirik Secara Hukum Tauhid

9 Mei 2012   07:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jika ingin memahami tentang penyakit hati / keimanan kita maka carilah guru yang ahli di bidangnya (MURSYID) haq ... seorang guru warosatul ambiya'  yang selalu mengantarkan kepada setiap murid-muridnya memahami konsep ketuhanan yang sesungguhnya , dan menjadikan kita seorang MUKMIN HAQ dalam kemerdekaan yang tidak terjebak pada amal dan aturan-aturan yang memberatkan,BELIAU tidak mengajarkan sesuatu selain tentang wilayah ILAHIYAH , beliau dengan rela dan cinta kasih kepada seluruh murid-muridnya tanpa adanya perbedaan serta mengatur murid-muridnya untuk taat kepadanya , konsep IMAN sebelum masuk islam seharusnya kita itu memahami syarat sahnya masuk ISLAM ... agar tidak sama dengan ajaran turun menurun dalam istilah lain AGAMA WARISAN , dalam BAB iman ini mari kita kaji bersama-sama apakah kita sudah menetapi syarat rukunnya / hanya dari katanya - katanya ..... karena dalam hal keimanan teramat sangat itu menyangkut wilayah hati dan itu teramat jauh dari apa yang kita sangkakan selama ini ..... seperti keterangan hadist rosululloh dalam kitab bayanuddiin

قال رسول الله صلي الله عليه وسلم لا دينا لمن لا ايمان له ولا ايمان لمن لا حياء له ولاحياء لمن لاخشعة له ولا خشعة لمن لا عقل له ولا عقل لمن لا فكر له ولا فكر لمن لا صح له ولا صح لمن لا عرف له ولا عرف لامن لا اسلام له

sabda rosululloh SAW : tidak dinamakan mempunyai agama bagi orang-orang yang tidak yaqin (percaya) dan tidak dinamakan yaqin bagi orang-orang yang tidak mempunyai rasa malu dan tidak dinamakan mempunyai rasa malu bagi orang-orang yang tidak bertaqwa (takut) dan tidak di namakan bertaqwa bagi orang-orang yang tidak berakal dan tidak dinamakan orang berakal bagi orang-orang yang tidak mau berfikir (tafakkur) dan tidak dinamakan orang-orang berfikir bagi orang-orang yang tidak mengerti SAH BATALnya ... dan tidak di namakan orang-orang yang SAH (patut) bagi orang-orang yang tidak mengerti (tahu akan hakikat keimanan & ketuhanan) dan tidak dinamakan orang mengerti / ma'rifat bagi orang-orang yang telah ISLAM (pasrah/selamat)

وقال علي كرم الله وجهه

اول الدين معرفة الله وكمال الدين نفي صفات الكمالية العبد واثبات كمالية الرب اي الله الاحد

sedang saiyidina ali ra menjelaskan : awalnya disebut mempunyai agama adalah mengerti ALLOH SWT  dan sempurnanya agama adalah meniadakan dengan sesungguhnya kesempurnaannya mahluk (hamba) dan menetapkan kesempurnaanya ALLOH YANG ESA semata .

sejak pertama Syiar AGAMA islam rosululloh SAW selalu mengajarkan TALQIN penyaksian (iqror) / BAI'AT  sebelum masuk islam , dalam hal ini haruslah dengan bimbingan yang ahli di bidang penalqinannya (pengucapan sumpah setia)  karena jika hanya sebatas pengucapan syahadatain saja tanpa menjelaskan hakikat makna yang sesungguhnya SYAHADAT kita masih belum bisa dikatakan SAH oleh ALLOH . penjelasan ini di jelaskan oleh rosululloh SAW

قال رسول الله صلي الله عليه وسلم

من عبد المعني بحقيقة المعرفة فهو مؤمن حق

sabda nabi SAW : barang siapa yang menyembah makna dengan penjelasan (talqin) orang-orang yang sudah mengerti tentang keILAHIYAHAN baru bisa di namakan MUKMIN yang benar

dalam hal ini tugas para mursyid (guru haq) memberlakukan pengenalan terlebih dahulu sebelum mengucapkan IQRAR syahadat , pengenal di mulai dari apa itu IMAN , siapa yang di sembah yang sesungguhnya apakah hakikat alloh yang sesungguhnya sehingga para muallaf yang masuk islam itu mengerti hakikat yang dia sembah sesungguhnya bukan hanya sebutannya / perkiraan belaka , karena kalo kita fikir secara nalar saja  LAFADZ ALLOH itu masih dari susunan kata bahasa arab  yang berasal dari lafadz AL - ILAHU : sesembahan .... padahal kalo dalam inti keISLAMAN itu masih teramat jauh ... di ibarat kita masih mengenal nama tanpa tau sebenarnya yang kita kenal dan dimana alamatnya ... dan jika kita telaah dengan tafakkur , ibadah sholat kita itu hakikatnya menyembah siapa  ??? apa ya mungkin kita mengirim surat cuma di kasih nama aja ... tanpa tahu alamatnya ... inilah kenapa kita di wajibkan belajar belajar tentang kaidah hukum serta memahami hakikat ketuhanan yang sesungguhnya ..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun