Mohon tunggu...
bakulan opini
bakulan opini Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Melek literasi itu lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Matinya Naluri Ibu Akibat Kapitalisme

14 September 2024   18:07 Diperbarui: 14 September 2024   18:14 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertama, Islam menetapkan ibu sebagai pendidik pertama dan utama. Tugas mendidik anak untuk menjadi individu bertakwa dan berakhlak mulia adalah tanggung jawab yang harus dijalankan dengan serius oleh setiap ibu. Ibu memiliki peran strategis dalam membentuk karakter anak-anak sejak dini.

Kedua, negara Islam memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung peran ibu. Negara harus menyediakan sistem pendukung yang memungkinkan ibu menjalankan tugasnya tanpa beban ekonomi yang berat. Dalam sistem Islam, negara bertanggung jawab untuk kesejahteraan rakyat, termasuk dalam menyediakan kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Dengan jaminan tersebut, ibu dapat lebih fokus pada mendidik anak tanpa harus bekerja keras di luar rumah.

Ketiga, sistem pendidikan dalam Islam dirancang untuk membentuk kepribadian yang kokoh. Pendidikan bertujuan tidak hanya mencetak individu yang cerdas, tetapi juga yang kuat secara moral dan spiritual. Pendidikan dimulai di rumah dengan ibu sebagai guru pertama, dan dilanjutkan di lembaga pendidikan formal yang berbasis nilai-nilai Islam. Negara berperan memastikan kurikulum sesuai dengan prinsip Islam, sehingga menghasilkan generasi berakhlak mulia.

Keempat, Islam menetapkan sistem sanksi yang tegas untuk pelanggaran moral. Hukuman dirancang untuk memberikan efek jera dan mencegah perbuatan dosa. Dalam kasus kekerasan terhadap anak, Islam menetapkan hukuman yang keras bagi pelaku, bertujuan melindungi anak dan memastikan individu bertindak sesuai nilai-nilai moral.

Terakhir, negara harus menciptakan lingkungan yang mendukung ibu dalam menjalankan perannya tanpa terpengaruh oleh nilai-nilai kapitalis. Negara juga harus mendorong masyarakat yang saling peduli, menjaga nilai-nilai moral, dan menjalankan tugas sesuai prinsip kebenaran.

Penutup

Kasus matinya naluri keibuan di Sumenep mencerminkan kegagalan sistem kapitalisme dalam melindungi nilai-nilai keluarga. Kapitalisme telah memaksa ibu mengabaikan peran pentingnya sebagai pendidik utama demi mengejar materi dan gagal menyediakan sanksi yang memadai untuk pelanggaran moral. 

Solusi Islam kaffah menawarkan pendekatan menyeluruh dengan sistem pendidikan berbasis aqidah, dukungan negara, dan penerapan sanksi tegas, yang mampu menjaga peran ibu dan melindungi generasi mendatang dari kehancuran moral. Penerapan Islam kaffah dapat menciptakan masyarakat sejahtera, berakhlak mulia, dan terlindungi dari kejahatan moral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun