Mohon tunggu...
bakulan opini
bakulan opini Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Melek literasi itu lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rusaknya Keluarga dalam Cengkeraman Sistem Kapitalisme

3 September 2024   17:21 Diperbarui: 3 September 2024   17:30 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertama, Islam menempatkan negara sebagai raa'in (penjaga) yang bertanggung jawab dalam melindungi keluarga. Negara Islam berkewajiban untuk memastikan bahwa setiap keluarga dapat hidup sejahtera dan harmonis. Negara harus menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan yang layak, memberikan pendidikan yang berkualitas berbasis aqidah Islam, serta memastikan bahwa harga kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi seluruh rakyatnya.

Islam juga memberikan panduan tentang pendidikan yang berfungsi sebagai benteng pertama dalam menjaga keluarga. Pendidikan dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan akademis, tetapi juga untuk membentuk karakter yang baik dan menjadikan aqidah sebagai landasan hidup. Dengan pendidikan yang berkualitas dan berasas aqidah, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia, menghormati orang tua, dan menjaga keharmonisan dalam keluarga.

Selain itu, Islam menerapkan sistem sosial yang mendukung terbentuknya keluarga yang kuat. Dalam Islam, tanggung jawab suami istri, orang tua, dan anak-anak diatur dengan jelas untuk memastikan bahwa setiap anggota keluarga memahami perannya masing-masing. Suami sebagai pemimpin keluarga wajib memberikan nafkah dan perlindungan, sementara istri bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak dan menjaga rumah tangga. Anak-anak pun diajarkan untuk menghormati dan menaati orang tua.

Islam juga menetapkan aturan-aturan yang menjaga hubungan keluarga dari pengaruh buruk dari luar. Dalam hal pergaulan, misalnya, Islam melarang segala bentuk hubungan yang dapat merusak keutuhan keluarga, seperti zina dan pergaulan bebas. Negara bertanggung jawab untuk menegakkan hukum-hukum ini dengan tegas, sehingga masyarakat terlindungi dari pengaruh negatif yang dapat merusak keluarga.


Penutup: Keluarga Sejahtera dengan Islam Kaffah

Kasus-kasus tragis yang melibatkan keluarga, seperti pembunuhan yang dilakukan oleh anak terhadap orang tuanya atau penyiksaan anak oleh ibu tiri, adalah bukti nyata dari kegagalan sistem kapitalisme sekuler dalam melindungi keluarga. Sistem ini telah menjadikan materi sebagai tujuan utama, sementara nilai-nilai moral dan agama terabaikan.

Namun, Islam menawarkan solusi yang jelas dan menyeluruh. Dengan menerapkan Islam secara kaffah, negara akan berperan aktif dalam menjaga dan memperkuat keluarga. Pendidikan yang berkualitas, sistem ekonomi yang adil, serta aturan sosial yang melindungi keluarga akan memastikan bahwa setiap keluarga dapat hidup harmonis dan sejahtera.

Dengan demikian, hanya dengan kembali kepada Islam kaffah, kita dapat mewujudkan keluarga yang kokoh, harmonis, dan penuh kasih sayang. Negara Islam akan menjadi pelindung dan penjaga keluarga, memastikan bahwa setiap anggota keluarga dapat menjalankan perannya dengan baik dan hidup dalam kebahagiaan yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun