Mohon tunggu...
Nusa Bunga
Nusa Bunga Mohon Tunggu... Guru - Flores

Berita dan Opini

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Revolusi Mental Pengguna Pasar Inpres Ruteng

28 Januari 2025   18:52 Diperbarui: 28 Januari 2025   18:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Vinsensius Jeradu 

Pasar Inpres Ruteng, salah satu pusat aktivitas ekonomi utama di Manggarai, kini menghadapi tantangan serius yang membutuhkan perhatian mendalam.

Masalah utama bukan sekadar tentang kebersihan atau kenyamanan fisik pasar, tetapi lebih pada mentalitas penggunanya: perpaduan antara sikap masa bodoh masyarakat terhadap kenyamanan bersama dan kelemahan pemerintah dalam penegakan aturan.

Pasar seharusnya menjadi ruang publik yang nyaman, teratur, dan mendukung aktivitas ekonomi dengan baik. Namun, kenyataan di Pasar Inpres Ruteng menunjukkan bahwa pasar ini jauh dari kondisi ideal. Kebiasaan buruk penggunanya, ditambah dengan kurangnya ketegasan pemerintah, menciptakan situasi yang memprihatinkan dan memerlukan perubahan menyeluruh.

Mentalitas Pengguna Pasar: Sikap Masa Bodoh yang Merugikan

Sebagian besar pengguna pasar masih menunjukkan sikap yang mengabaikan kenyamanan bersama. Beberapa indikator yang mencerminkan sikap masa bodoh ini meliputi;

1. Membuang Sampah Sembarangan. Banyak pedagang dan pembeli yang tidak peduli pada tempat pembuangan sampah. Sampah plastik, sisa makanan, dan limbah lainnya berserakan di sekitar pasar, menciptakan pemandangan yang tidak hanya merusak estetika, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.

2. Parkir Tidak Tertib. Para pengguna kendaraan sering kali memarkirkan kendaraannya sembarangan, bahkan di area yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki atau aktivitas perdagangan. Hal ini menyebabkan kemacetan dan mengurangi kenyamanan pengunjung pasar.

3. Ketidakpedulian terhadap Aturan. Meski sudah ada aturan yang mengatur zonasi pasar, seperti tempat khusus untuk pedagang sayur, daging, atau barang kering, banyak pedagang yang melanggar aturan tersebut. Mereka memilih lokasi berjualan yang lebih strategis tanpa memperhatikan tata tertib yang telah ditetapkan.

4. Kurangnya Kesadaran Kebersihan. Banyak pengguna pasar yang tidak merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, baik di tempat dagangannya sendiri maupun di sekitar area pasar.

Peran Pemerintah: Penegakan Aturan yang Lemah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun