Orang Muda Katholik (OMK) Puntu, Stasi Tentang, Paroki Tentang, merayakan Natal dan Tahun Baru Bersama 2025 pada (03/01/25) di Mbaru Gendang (Rumah Adat) Kampung Puntu.
Kegiatan seperti ini sebagai kegiatan rutinitas OMK Puntu yang selalu diselenggarakan setiap awal tahun.
Pada tahun 2025 ini, OMK Puntu mengangkat tema dengan pepatah atau istilah Manggarai "Podos ata mbolot, pongos ata molor, wacis sangget nai ata saki one ntaung ata poli, ai kudut tenung ata werud". Istilah ini dapat diartikan "Bangun cara atau pola hidup baru".
Ketua OMK Puntu, Candry Sugianto, dalam pesan WhatsAppnya (WA) menyampaikan, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh OMK Puntu dalam merayakan Natal dan Tahun Baru Bersama yaitu;  Bakti Sosial (di perkuburan umum kampung Puntu, jalan raya dari Pa'ang Puntu - Golo Nderu, dan Halaman kampung Puntu); Misa (dipimpin oleh Romo Ferdy, putra asli kampung Puntu dan Kor, Lektor-lektris, serta menari ditanggung oleh OMK Puntu); Pentas Seni yang dibawakan oleh OMK Puntu (komedi, drama dan dance); Sambutan-sambutan dan Goyang Bersama, ucap Candry.
Ia juga menyampaikan tujuan acara Natal dan Tahun Baru Bersama sebagai bentuk ucapan syukur atas apa yang Tuhan kasih pada tahun sebelumnya dan menyambut tahun baru dengan rasa persaudaraan dalam kehidupan bersama.
"Tujuan acara ini untuk mengucapkan  syukur atas apa yang Tuhan kasih di tahun sebelumnya dan menyambut tahun baru dengan rasa persaudaraan dalam kehidupan bersama sekaligus rekreasi bersama Ende, Ema, Ase,  Kae, Wan Koe Etan Tua Beo Puntu",kata Candry.
Bapak Yakobus Harman, pendamping OMK Puntu, melalui pesan WA menyampaikan kesannya bahwa, tanpa OMK kampung Puntu tidak ada warnanya. Dan kegiatan yang mereka jalankan menjadi pengetahuan dan pengalaman baru untuk diri mereka sendiri agar bisa berinteraksi, berpendapat, dan bisa mengekspresikan diri di tengah masyarakat sebagai manusia yang berkualitas. Terlebih di bidang kerohanian.
"Tanpa ise ce'e beo, toe ma warnan beo dite dan kegiatan dise menjadi pengetahuan dan pengalaman baru latang weki rud untuk bisa berinteraksi, berpendapat, dan juga bisa mengekspresikan diri di tengah masyarakat sebagai manusia yang berkualitas terlebih di bidang kerohanian", tegas Pak Yakob.
Ia juga menyatakan, komunitas OMK menjadi wadah bagi anak-anak muda Puntu untuk belajar mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka melalui pentas seni yang mereka tunjukkan untuk menghibur kaum tua di kampung Puntu.