Mohon tunggu...
Kancil Indonesia
Kancil Indonesia Mohon Tunggu... -

Orang desa yang ingin nimbrung di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menpora Serang Balik JK dan PSSI

26 Mei 2015   06:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sudah bisa ditebak, bahwa pencabutan pembekuan PSSI oleh Menpora sebagaimana yang disampaikan Wapres Jusuf Kalla cs setelah rapat dengan Menpora, Imam Nahrawi, senin tadi (25/04) hanyalah klaim sepihak. Ironisnya, media massa dan media sosial sudah langsung memberitakan bahwa Menpora akan mencabut pembekuan PSSI tanpa mau mengkonfirmasi pada pihak Kemenpora.

Bola sudah menggelinding liar imbas dari statemen JK,  Agum cs tanpa bisa dinalar lagi. Tapi hemat penulis, hal semacam ini justru menjadi bagian strategi mereka untuk memberitahukan pada masyarakat bahwa Menpora akan ‘melelehkan’ PSSI dari kebekuannya. Mereka seakan ingin mengkabarkan pada seluruh masyarakat indonesia; bahwa dalam pertemuan dengan JK, Menpora bersedia mencabut SK pembekuannya pada PSSI.

Sayangnya mereka lupa, bahwa Imam Nahrawi--meski masih belia--bukanlah anak kemarin sore yang begitu mudah digertak oleh Opa-Opa tersebut. Apa yang mereka harapkan agar Menpora ‘takluk’ oleh statemen sepihak dari JK ternyata meleset. Imam Nahrawi bahkan bukan hanya berani meluruskan statemen Opa Jk, namun juga malah kesannya menyerang balik JK cs.

Sesaat setelah bertemu dengan JK cs dan sadar bahwa mereka telah ‘menelikungnya’, Menpora mengambil langkah yang tak kalah cerdik, yakni menghadap RI 1, Presiden Jokowi yang nyata-nyata mendukung langkahnya untuk membenahi tata kelola kompetisi agar menjadi lebih baik.

Serangan balik pertama dilancarkan Menpora melalui Jubir Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, bahwa pencabutan pembekuan PSSI hanyalah salah satu opsi yang muncul; sebuah keputusan yang sama sekali tak disinggung oleh JK, Agung Gumelar dan lainnya dalam keterangannya setelah pertemuan dengan Imam Nahrawi.

Serangan kedua, Menpora dengan tegas mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung langkah Menpora dan menyerahkan penuh padanya tentang pembenahan PSSI dan tata kelola kompetisi yang lebih baik. Tak ayal, hal ini semakin menjelaskan bahwa Wapres JK telah menunjukkan sikapnya –dari sekian banyak sikap--yang berbeda dengan Presiden Jokowi. Menpora juga seakan mengumumkan pada rakyat bahwa kebijakan JK banyak berseberangan dengan Jokowi termasuk dalam kisruh Menpora - PSSI.

Dan serangan yang ketiga, melalui Jubir Kemenpora, ia menjelaskan bahwa sejatinya ada tiga opsi yang disepakati dari pertemuan JK – Menpora. Pertama; pembekuan tetap dilanjutkan. Kedua, pencabutan SK Pembekuan. Dan, ketiga, SK Keputusan Pembekuan PSSI itu akan direvisi.

Dengan penjelasan Jubir Kemenpora ini, jelas sekali bahwa ada penggiringan opini yang sangat massif dan terencana yang menyudutkan Menpora. Sebab faktanya dalam pertemuan tersebut menghasilkan tiga opsi, namun yang digaungkan JK cs hanyalah salah satu dari tiga opsi yang ada yakni bahwa Menpora akan mencabut SK pembekuan terhadap PSSI.

Dan dari sekian serangan Menpora pada JK dan PSSI yang telak adalah yang terakhir, yakni sampai pada detik pagi ini (jam 6:18 -26/05), Menpora masih BELUM MENCABUT PEMBEKUAN PADA PSSI. Padahal kemarin JK begitu gampangnya bilang bahwa pencabutan tersebut akan sesegera mungkin dilakukan bahkan sore itu juga akan beres.

Jika nantinya Menpora benar-benar mencabut SK pembekuan pada PSSI, itu adalah lain soal. Namun yang jelas dari kejadian di atas, nampak nyata ada dua pihak yang saling berseberangan dan main telikung. Dan yang tak kalah penting, Imam Nahrawi telah menunjukkan karakter dirinya bahwa sebagai pejabat publik, ia mampu berdiri dengan kokoh meski nyata-nyata diintervensi sedemikian rupa. Ia tetap melangkah dengan berbagai pertimbangan yang menurutnya bisa dipertanggungjawabkan secara nalar dan tentu berdasar aturan perundang-undangan yang ada di negara Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun