Mohon tunggu...
Karenhapukh
Karenhapukh Mohon Tunggu... Insinyur - cerdikiawan

Lulusan pertanian, senang jurnalistik, dan traveling. Analis Ketahanan Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menanti Benih Transgenik Buatan dalam Negeri

29 September 2011   18:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:29 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_133025" align="aligncenter" width="468" caption="Tetap ada ketakutan yang menghantui konsumen tanaman transgenik"][/caption]

Pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri merupakan sesuatu yang serius di kaca mata pemerintah. Usaha ekstensifikasi pertanian menemui kendala bahwa perluasan pertanian sangat terbatas dan isu pelestarian lingkungan. Usaha intensifikasi ditempuh dengan pencarian teknologi-teknologi budidaya, khususnya pencarian varietas unggul.

Ketersediaan benih sendiri merupakan bagian yang penting untuk setiap usaha pertanian. Sifat dari benih yang ditanam menentukan produktivitas dan kualitas komoditas yang dipanen.

Periode kemajuan dalam teknologi benih terlihat dari tahapan penemuan varietas lokal, varietas unggul dan varietas hibrida. Kemajuan-kemajuan perbenihan kini memasuki periode benih transgenik. Benih transgenik dapat disebut juga genetics modified organism (GMO).

Kementerian pertanian saat ini tengah menyusun seperangkat peraturan mengenai benih transgenik. Dua hal yang menjadi fokus dari program tersebut adalah adopsi secara hati-hati teknologi tersebut dan benih transgenik dihasilkan dalam negeri.

Di luar negeri sana, tanaman transgenik sudah lama mendapat respon pro dan kontra. Namun di Indonesia, sejak dilihat dari tempe impor yang berasal dari transgenik,tanaman transgenik mungkin tidak perlu ditakutkan. Hal ini dibuktikan dari keadaan manusia Indonesia yang sehat-sehat saja walau sudah lama mengonsumsi tempe transgenik dari Amerika.

Ada yang punya pandangan lain?
Salam food safety.

Image source: treehugger.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun