Sabtu 26 Oktober 2013 saya dan teman-teman mahasiswi UNJ kembali mendapatkan ilmu mengenai olimpisme. Materi yang disampaikan kali ini adalah tentang membangun semangat perubahan dengan olimpisme.
Apa sih sebenarnya perubahan itu?
Perubahan berhubungan dengan fisik dan psikologi. Perubahan secara fisik yaitu berarti adanya pergeseran atau metamorfosa pada objek yang akan mengalami perubahan. Sedangkan secara psikologi yaitu berarti adanya rasa keinginan/keengganan, beban/susah/stress, dan tantangan.
Perubahan itu dapat terjadi dimana saja bukan?
Seperti di bidang ekonomi, yaitu terjadinya pasar global, informasi sebagai komoditi, kompetisi, dan privatisasi. Bidang teknologi, yaitu adanya digitalisasi, aplikasi, dan perkembangan basis data. Bidang politik yaitu terjadinya demokratisasi, tekanan Negara maju, dan kekuasaan Negara melawan individu. Sedangkan di bidang sosial budaya, yaitu adanya nilai-nilai bermasyarakat, budaya global, dan peran informasi ditentukan.
Dengan adanya perubahan dari zaman ke zaman, kita mengalami perubahan dari era pertanian hingga era konseptual (pencipta). Perubahan itu juga terjadi dalam bidang bisnis misalnya. Kondisi bisnis masa lalu cenderung stabil, tenang , dan dapat diprediksi. Sedangkan saat ini, kondisi bisnis cenderung kompleks, dinamis, dan sulit terprediksi.
Dengan adanya berbagai perubahan yang muncul, tentunya dari diri kita juga harus berubah bukan? Jika kita tidak berubah, maka kita tidak dapat beradaptasi dengan perubahan yan muncul.
Yang harus dipahami dari perubahan ini yaitu bahwa perubahan itu pasti dan kita harus dapat mengantisipasinya. Kenapa harus diantisipasi? Karena perubahan itu dapat terjasi di berbagai aspek kehidupan manusia dan berlangsung secara alami. Perubahan itu bersifat pasti dan tidak dapat dihindari, sehingga kita harus mengantisipasi perubahan tersebut. Selain itu, perubahan akan berdampak positif dan negatif dalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu, kita harus dapat menyikapi perubahan dengan benar. Yang pertama yaitu bahwa kekuatan otak lebih penting dibandingkan dengan kekuatan otot. Kedua, sumber daya ekonomi muncul dari kekayaan pola pikir, bukan kekayaan alam. Ketiga, tidak ada perusahaan yang bangkrut, yang ada adalah perusahaan yang tersingkir karena tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Yang keempat yaitu, pengetahuan lebih berperan dibandingkan dengan harta. Karena tanpa pengetahuan harta pun dapat hilang karena tidak dapat mengolahnya dengan baik. Sedangkan jika kita memiliki pengetahuan maka kita dapat mencari harta terebut.
Sikap manusia dalam menghadapi perubahanada tiga, yaitu antisipasi, reaktif, dan terpaksa.
- Antisipasi yaitu meliputi kesadaran diri, direncanakan dengan baik, orientasi jangka panjang, lebih nyaman, dan hasil yang akan dicapai akan makisimal.
- Reaktif meliputi respon spontan karena tuntutan, perencanaan mendadak, orientasi jangka pendek, stress, hasil yang dicapai minimal-optimal.
- Terpaksa yaitu dilakukan secara terpaksa, manajemen krisis, orientasi penyelamatan, depresi, hasil yang dicapai minimal