Mohon tunggu...
Mentari Pagi Berau
Mentari Pagi Berau Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Peace for all

Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemupukan Salah Kaprah, Sungai Segah di Berau Tercemar

26 Februari 2020   22:50 Diperbarui: 26 Februari 2020   23:03 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal tahun 2020 ini menjadi lembaran baru yang kurang memihak bagi Kabupaten Berau. Bagaimana tidak, pemandangan yang sama seperti tahun 2016 silam terjadi kembali. Air Sungai Segah berwarna hijau, dan berbau tidak sedap. Tercemarnya Sungai Segah ini setelah diteliti, terjadi karena metode pemupukan yang kurang tepat di wilayah kebun Kelapa Sawit. 

Para petani mengeluhkan bahwa hal ini sangat mempengaruhi penurunan hasil produksi mereka. Sungai Segah yang membentang di daerah Berau memang menjadi penyuplai air utama bagi pertanian maupun perkebunan. Tercemarnya air sungai membuat tingkat produksi menjadi tidak stabil dan menurun.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Berau masih melanjutkan penyelidikan dan penelitian mengenai peyebab tercemarnya sungai. Bupati Kabupaten Berau H. Muharram memerintahkan kepada beberapa pihak untuk bekerjasama menuntaskan masalah ini. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Berau Suhadi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil sampel air dan sedang melanjutkan penelitian. 

Dalam waktu dekat ini kemungkinan hasil dari tes dapat dilihat. Tetapi pemerintah tidak dapat menghentikan spekulasi-spekulasi dari masyarakat. Menurut beberapa pihak ada dua dalang perusahaan swasta penyebab bencana ini terjadi. Untuk mengatasi keadaan yang semakin sulit dikendalikan, pemerintah melakukan investigasi ke beberapa perusahaan swasta untuk mengambil sampel pupuk yang mereka gunakan.

Saat ini atas perintah Bupati Muharram, pemupukan untuk kebun Kelapa Sawit sementara dihentikan. Karena pupuk perkebunan Kelapa Sawit dituding penyebab utama pencemaran. Kesalahan metode pemupukan yang kurang tepat memang memiliki resiko yang besar. Salah satunya adalah pencemaran terhadap aliran air disekitar perkebunan. 

Bupati Muharram juga memberikan keterangan bahwa pemerintah sedang memperbaiki regulasi tentang pupuk di Berau, setelah regulasi dirasa cocok dan aman pemupukan kepada perkebunan Kelapa Sawit akan dilakukan kembali. Pembersihan aliran sungai menjadi prioritas utama, agar produksi perkebunan dan pertanian dapat berjalan normal kembali.

Penyebab dari perubahan air juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah. Kadar keasaaman yang tinggi menjadi penyebab utama air berubah dan ikan-ikan mati. Seperti yang diketahui warna air dari Sungai Segah biasanya berwarna coklat, tetapi karena pencemaran yang terjadi warna air menjadi biru-kehijauan. Ganggang hijau-biru pun mulai memenuhi permukaan yang membuat oksigen sulit masuk ke dalam air. Respon Pemerintah Kabupaten Berau tergolong cekatan dan mereka berharap agar masyarakat juga turut membantu agar masalah yang terjadi cepat selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun