Mohon tunggu...
Mentari Pagi Berau
Mentari Pagi Berau Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Peace for all

Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sampaikan Pesan Penting Melalui Wisata Mangrove

26 Februari 2020   16:56 Diperbarui: 26 Februari 2020   16:59 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Terjaganya ekosistem alam yang ada tentunya akan mendukung kehidupan kita saat ini dan di masa depan. Salah satu ekosistem yang mudah kita temui salah satunya adalah hutan mangrove.
Salah satu daerah yang memiliki kawasan hutan mangrove yang cukup luas adalah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Bupati Berau, H. Muharram menyampaikan dalam pidatonya saat membuka acara workshop membangun skema pengelolaan mangrove lestari berbasis masyarakat di Kabupaten Berau beberapa waktu lalu, bahwa mangrove diciptkan untuk kelestarian lingkungan hidup dan jangan sampai rusak.

Kabupaten Berau dengan kawasan hutan mangrovenya yang cukup luas, otomatis menjadikan kawasan hutan mangrove tersebut sebagai kawasan wisata di Berau. Perhatian khusus diberikan oleh pemkab Berau untuk terus menjaga aset wisata yang ada di Berau ini. Tak hanya untuk meningkatkan pariwisata di Berau semata, Bupati Berau juga menyampaikan pesan khusus perihal menjaga kelestarian alam yang ada saat ini.

Pentingnya menjaga kelestarian lingkungan terlebih hutan mangrove di Berau terus digalakkan oleh Muharram karena menginga peran hutan mangrove untuk mencegah adanya abrasi yang dapat mengancam kehidupan masyarakat Berau yang hidup di pesisir pantai. Program penanaman pohon bakau, sidak dan kunjungan infrastruktur yang menyokong wisata hutan mangrove, penganggaran dana untuk perawatan hutan mangrove dan masih banyak lagi upaya pemkab untuk menjaga dan melestarikan hutan mangrove.

Tidak dipungkiri di Berau sendiri, kerusakan hutan mangrove masih terjadi di beberapa tempat di pesisir Berau. Skema awal yang harus dilakukan dalam pengelolaan mangrove, menurut Muharram, adalah mengamankan dengan melindungi jangan sampai di eksploitasi secara berlebihan. Selain itu juga perlu mengedukasi masyarakat akan pentingnya keberadaan mangrove. Pasalnya, terjadi kerusakan pada mangrove itu karena adanya aktivitas masyarakat. Sehingga dengan edukasi yang diberikan ada kepedulian bersama untuk menjaga mangrove.

Salah satu yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan mangrove berbasis masyarakat dikatakan Muharram, adalah dengan menjadikan mangrove sumber ekonomi masyarakat, yaitu mengembangkan pariwisata. Kawasan mangrove menjadi destinasi wisata yang kini telah banyak dikembangkan di beberapa daerah yang turut membantu masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun