Mohon tunggu...
Mentari Pagi Berau
Mentari Pagi Berau Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Peace for all

Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bumi Battiwakal Produksi Benih Jagung Berkualitas

9 Februari 2020   14:30 Diperbarui: 9 Februari 2020   14:32 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak 2017 silam, produksi jagung di Kabupaten Berau menunjukkan angka yang cukup signifikan. Bahkan jika merunut dari produksi total jagung di Provinsi Kalimantan Timur, jelas terlihat bahwa Berau menjadi pemasok terbesar, alias Berau menduduki ranking satu dalam produksi jagung di Kalimantan Timur. Tak sembarangan, bukan hanya tinggi produksi, jagung dari Bumi Battiwakal juga berkualitas baik. Bahkan kini telah mampu menghasilkan benih jagung yang berkualitas.

Ucapan terima kasih patut dihaturkan pada semua pihak yang telah berpartisipasi; antara lain Balai Penelitian Serealia Maros, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltim, Dinas Tanaman Pangan Kaltim, Dinas Pertanian dan Peternakan Berau dan petani jagung di Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung. Pihak-pihak tersebut yang selama beberapa waktu lalu telah berkolaborasi untuk memproduksi benih jagung Nasa 29.

Bupati Berau, H. Muharram pun berharap agar seterusnya budidaya benih jagung bisa terus berkembang dan Bumi Battiwakal bisa menjadi pusat benih jagung di Kalimantan Timur. "Ini jelas potensi dan peluang bisnis untuk Petani Berau. Tidak menutup kemungkinan nanti datang petani-petani dari daerah lain untuk membeli benih jagung dari Berau, khususnya dari daerah Sukan Tengah" ungkap Muharram.

Lahan jagung yang ada di Kampung Sukan Tengah pun akan terus diberi perhatian khusus. Kini, luasan lahan kurang lebih 25 hektar, dan untuk pengelolaan lebih lanjut demi produksi yang baik, maka Pemkab sudah merencanakan upaya-upaya revitalisasi, seperti menghilangkan tanaman-tanaman pengganggu maupun tanaman jagung yang sudah terlalu tua dan tidak optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun