Menanggapi suksesnya kampung percontohan SIGAP, Kampung Merabu, yang merupakan program pemerintah Kabupaten Berau  dalam menghantarkan Franley Oley, kepala Kampung Merabu ke Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim (COP-22) di Maroko, Pemkab Berau pada September 2017 silam pun mengundang 45 kampung yang diwakili tokohnya untuk datang ke pelatihan aplikasi Sigap.Â
Aplikasi yang memuat buku panduan serta format pelaporan kemajuan kampung. Peristiwa ini barangkali sudah cukup lawas, tetapi poin yang ingin digarisbawahi dalam tulisan ini masih sangat relevan.
Lokakarya yang dilangsungkan di Ballroom Hotel Bumi Segah Tanjung Redeb ini dibuka oleh Bupati Berau, H. Muharram. Beliau menyoroti tentang pentingnya program ini yang bisa mengajak masyarakat untuk semakin mengenal potensi kampung, terampil dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan kampung yang selaras dengan visi kabupaten.
"Pembangunan, sebisa mungkin selaras juga dengan cita-cita ataupun visi kabupaten. Kalau tidak selaras, nanti tidak bisa saling bersinergi, sehingga hasilnya tidak maksimal. Jadi tidak terarah." ungkap beliau.Â
Ya, sinergi adalah kunci, mengingat bahwa pemerintah kabupaten sudah membuat komitmen Rencana Pembangunan Daerah Berau, sehingga tidak mungkin bahwa satuan administratif bernama kampung tidak turut berjalan sesuai koridor komitmen yang ditentukan.
"Yang jelas, kita harus bekerja dengan responsif, cepat dan tanggap, seperti yang tergambar dari kata SIGAP sebagai tajuk program. Selain itu kita kan ada visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten berau 2016-2021 untuk mewujudkan Berau yang sejahtera, unggul dan berdaya saing" pungkas Muharram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H