Masyarakat Indonesia adalah entitas yang kreatif. Bisa dilihat dari segala daya upaya yang dilakukan, baik dalam perkara 'kecil' maupun 'besar'. Utamanya ketika menyiasati kala sedang dalam kondisi finansial tidak baik, aneka produk kreatif akan bermunculan dalam upaya mengakali kondisi. Sejauh tidak begitu banyak berurusan dengan birokrasi, pasti ada jalan untuk memutar balik kondisi dengan daya kreasi yang dimiliki.
Begitu pula saat warga menghadapi ketiadaan wahana rekreasi atau tempat wisata yang ramah di kantong, umumnya mereka akan merapat di tepian pagar lapangan terbang, di pinggir rel, di dekat perempatan, dan banyak tempat-tempat lain yang sebetulnya adalah tempat umum biasa, tetapi seakan ditasbihkan, naik tingkat menjadi tongkrongan.
Salah satu 'landmark' tersebut adalah Bendungan Merancang di Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau. Bendungan yang difungsikan sebagai penampung air sekaligus menjadi sumber irigasi bagi petani-petani di Kampung Merancang Ulu, Merancang Ilir dan Melati Jaya ini menjadi tempat yang kini ramai dikunjungi warga untuk sekadar bercengkrama dan menikmati hamparan air. Warga juga mulai banyak yang melakukan aktivitas memancing sekaligus bercengkrama dengan lainnya.
Menanggapi kondisi keramaian ini, Dinas PUPR Berau pun berencana untuk mempercantik Bendungan Merancang agar semakin nyaman ketika dikunjungi masyarakat. Selain itu, juga bisa untuk mengundang wisatawan lain yang belum pernah ke sana. Usaha mempercantik akan dimulai dengan menanam pepohonan dan beberapa fasilitas lain seperti tempat duduk dan tempat berjualan. Bupati Berau, H. Muharram pun mendukung penuh upaya PUPR dan warga sekitar untuk mempercantik Bendungan Merancang. Tidak menutup kemungkinan, tempat ini bisa sekaligus meningkatkan pendapatan warga dan juga daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H