Dikelilingi oleh wilayah laut yang membentang dari Sabang sampai Merauke rupanya belum berhasil menjadikan ikan maupun produk laut lainnya umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hingga pada kabinet Indonesia yang lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi mulai mengampanyekan konsumsi ikan hingga membagikan beberapa cara mengolah ikan menjadi aneka penganan supaya banyak masyarakat tertarik. Rupanya hasil kampanye tak gentar itu membuahkan hasil yang menakjubkan. Survei penghitungan sementara tahun 2019 oleh Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) tentang capaian angka konsumsi ikan nasional di 34 provinsi menunjuk total angka 55,95 kg/kapita/tahun. Singkatnya, angka konsumsi ikan telah melebihi target nasional tahun 2019 sebesar 54,59 kg/kapita/tahun.
Selain kampanye yang getol dilakukan oleh Susi, pencapaian tersebut juga dibarengi oleh banyaknya pengusaha yang membuka usaha rumah makan berbasis sumber daya air (tawar dan laut). Variasi olahan juga semakin beragam, bisa disesuaikan dengan tren konsumsi masyarakat masa kini. Ikan sendiri memiliki kandungan gizi cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan protein dan omega 3 tubuh. Lemak jenuh yang dikandung pun juga sedikit. Sehingga sebetulnya mengonsumsi ikan lebih dianjurkan dibanding daging lain.
Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki bentang alam perairan cukup luas adalah di Kalimantan. Di wilayah daratannya saja, banyak sungai yang meliuk lebar dan luas. Ikan-ikan air tawar bebas hidup dan dapat dimanfaatkan sebagai konsumsi warga. Aneka olahan ikan air tawar dan air laut menjadi barang yang banyak dijajakan di pasar tradisional. Meski begitu, ikan masih belum menjadi santapan yang digemari, seperti produk-produk daging lain yang juga dijajakan.
Dalam satu kesempatan perayaan Hari Jadi Kota Tanjung Redeb ke-206 dan HUT Kabupaten Berau yang ke-66 pada tahun 2019 silam, Pemkab Berau merayakan HUT dengan cara yang seru dan unik. Acara yang juga merupakan agenda rutin tahunan ini bertajuk Manuntung Jukut atau bakar ikan bersama-sama. Tak tanggung-tanggung, ikan yang disediakan dalam acara ini sebanyak 22 ton. Bupati Berau, H. Muharram pun mengatakan bahwa pelaksanaan Manuntung Jukut ini merupakan agenda wajib yang harus diselenggarakan. "Potensi perikanan di Bumi Batiwakkal sangat besar. Tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tak memanfaatkan hasil perikanan sebagai sumber makanan utama dan digemari" tuturnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H