Mohon tunggu...
Mentari Pagi
Mentari Pagi Mohon Tunggu... -

Kadang cuma diujung pena, kita bisa jadi siapa saja. Seringkali hanya di ujung jari, kita bisa jujur jadi diri sendiri. Numpang sembunyi, senang ketemu anda semua di sini :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara rindu

31 Juli 2012   13:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku suka bunyi pagi
suara kokok ayam jantan yang mengawali hari
suara yang sekarang sudah terganti
dengan alarm si pemecah mimpi

Aku suka suara pagi,
suara sutil beradu dengan wajan, suara sarapan
suara perut yang lapar

Aku suka suara pagi
berisiknya klakson di perempatan jalan
dentingan sendok beradu dengan cangkir kopi
suara bel sekolah,
panggilan riang ilmu pengetahuan

Aku suka gaduhnya siang
suara ketukan pada papan ketik
suara perempuan cantik
mengeluhkan matahari yang terik

Aku suka riuhnya siang
bunyi orang mencari uang
kesibukan menyambung kehidupan
teriakan persaingan
dan nyaringnya uang bicara

Aku suka ributnya sore hari
ketika burung dan orang pulang ke sarang
bunyi teh dituang
bunyi kecupan di tangan
dan ucapan selamat datang

Lalu, malam hari bertandang
alam raya terdiam
seolah kedatangan tamu kehormatan
dan tinggallah aku disini
berteriak kesepian

ketika semua sunyi tanpa bunyi

seandainya kau di sini aku tak perlu sendiri
setidaknya, suara dengkurmu menemani malamku
bukan suara kesukaanku
tapi terlalu lama tidak mendengarnya,
entah kenapa,
aku rindu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun