Mohon tunggu...
Mentari N Puteri
Mentari N Puteri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana

Mahasiswi Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asian Rare Two-horned Rhinoceros: Sumatran Rhinoceros

22 Juli 2020   08:58 Diperbarui: 22 Juli 2020   08:54 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kepadatan populasi yang rendah akibat dari laju perkembangbiakan yang rendah membuat populasi badak semakin terancam. Pasalnya, badak Sumatra hidup soliter dengan masa subur yang singkat.

Berdasarkan review yang telah dilakukan diharapkan konservasi pada badak sumatera dapat terus dilakukan agar presentase tingkat kepunahannya semakin menurun mengingat pentingnya badak sumatera dalam ekosistem hutan serta untuk menjaya biodiversitas di Indonesia. Konservasi dapat dilakukan dengan menjaga habitat dari badak Sumatra serta melarang segala perburuan terhadap hewan tersebut. Serta dapat memanfaatkan teknologi dengan melakukan inseminasi buatan untuk mempercepat laju reproduksi dari badak sumatera.

Hidup tersusun dari rantai ekosistem yang saling terhubung satu sama lain. Secara kasak mata, masyarakat yang hidup di perkotaan dan jauh dari hutan tidak memiliki koneksi terhadap badak dan satwa lain yang hidup di sana. Namun sebenarnya kita memiliki hubungan yang erat dengan badak dan satwa lain yang hidup di hutan. Hal yang paling erat dengan hubungan kita dengan ekosistem yang ada di hutan adalah pola konsumsi. 

Pola konsumsi masyarakat urban yang tidak ramah lingkungan akan berdampak secara tidak langsung dengan keseimbangan ekosistem, seperti contohnya konsumsi minyak kelapa sawit yang tidak bersertifikat ramah lingkungan yang berdampak negative pada keberadaan habitat badak dan satwa lainnya. 

Hal ini disebabnkan hutan yang akan terdegradasi, hutan yang menjadi rumah bagi badak dan satwa lainnya akan hilang, dan kita akan kehilangan penyerap karbon sehingga mempercepat pemanasan global. Itu sebabnya, kita sebagai konsumen di perkotaan harus menjadi konsumen yang bijak dan membeli produk yang baik serta ramah lingkungan. Jika kita bisa menjadi konsumen yang bijak dan membeli produk yang baik dan benar, maka kelestarian hutan dan ekosistemnya akan terjaga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun