Mohon tunggu...
Mentari Nasya Putri
Mentari Nasya Putri Mohon Tunggu... Penulis - A Profesional Writer

I am a student of the University of Sydney. My hobbies are writing and traveling. I like to write new things that I like. Nice to meet you, My Instagram @mntarinasya_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Sepenggal Doa

25 Oktober 2022   06:08 Diperbarui: 25 Oktober 2022   06:17 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi adalah teks yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam puisi, kita dapat mengungkapkan berbagai hal, seperti kegelisahan, kerinduan dan harapan  yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Puisi itu bukan hanya sekedar sastra, akan tetapi ada banyak hal di dalamnya.

Membuat puisi biasanya menjadi salah satu tugas yang kerap diberikan kepada murid di sekolah, terutama dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Beberapa tema puisi yaitu lingkungan, ketuhanan dan lain sebagainya.

Berikut dibawah ini merupakan puisi bertemakan ketuhanan.
Mari baca puisi ini dan aminkan ya.


Puisi : SEPENGGAL DOA
Karya : Mentari Nasya Putri

Dalam haru pinta merintih
Kusisipkan pengaharapan besar
Akan sebuah cita-cita
Demi menatap masa depan

Wahai yang maha agung dan bijaksana
Engkaulah sang penguasa waktu
Engkaulah sang penata takdir
Engkaulah sang pemberi nikmat

Tuntun mata ini
Agar dapat melihat kebaikan
Tuntun tangan ini
Agar dapat berbuat kebaikan

Tuntun kaki ini
Agar dapat berjalan menuju kebaikan
Tuntun raga ini
Agar tetap dalam perlindunganmu

Jadikan lisan ini
Menjadi lisan yang terpelihara
Dengan menyebut asma mu
Tutupilah sebusuk apapun aib kami.

Jauhilah kami dari perbuatan yang sia-sia
Beri kami jalan keluar atas segala musibah.
Ampuni  jikalau hati ini sering menghina
Dan merendahkan hamba hambamu

Ampuni jikalau kami sering ria ya allah
Ampuni jika kedengkian masih bersemayam dihati ini.
Andai suatu saat cahaya-MU datang menjemput
Izinkanlah kami kembali dalam keadaan khusnul khotimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun