Mohon tunggu...
Mentari Gita Rahmadhani
Mentari Gita Rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Teknologi Pangan Universitas Diponegoro Semarang

Saya merupakan mahasiswi program studi Teknologi Pangan di Universitas Diponegoro, Semarang. Saya merupakan mahasiswi semester 3 angkatan 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Plastik dalam Menyimpan Sayur

17 Desember 2023   22:28 Diperbarui: 18 Desember 2023   01:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sayuran mempunyai peran penting dalam pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi, namun seringkali menghadapi masalah ketika disimpan setelah panen. Fenomena layu dan kerusakan yang cepat setelah panen menjadi perhatian utama dalam penanganan sayuran. Banyak faktor yang berkontribusi, mulai dari proses alami dalam sayuran hingga pengaruh faktor lingkungan dan manajemen pasca panen yang kurang optimal. Kandungan air yang tinggi membuat sayuran mudah mengalami kekeringan, yang bisa menyebabkan layu dan penurunan kualitas. Enzim yang masih aktif setelah panen dapat menyebabkan perubahan yang cepat dalam warna, rasa, dan tekstur,  suhu dan kelembaban yang tidak terkontrol dapat mempercepat pembusukan. Kerusakan selama transportasi atau penanganan juga berperan dalam memperpendek masa simpan sayuran. Perbedaan genetik antar varietas sayuran juga dapat memengaruhi lamanya keawetan.

Untuk menjaga kualitas dan keawetan sayuran, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan teknologi penyimpanan yang tepat, pengaturan suhu dan kelembaban yang baik, serta inovasi dalam distribusi dan penanganan pasca panen. Dengan memahami faktor-faktor ini, dapat dikembangkan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan ketahanan dan kualitas sayuran dalam rantai pasok makanan. Dari permasalahan tersebut, dapat dirumuskan bahwa produk pertanian mempunyai daya tahan yang terbatas sebelum mengalami proses pembusukan. Untuk itu ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan usia produk pertanian sehingga dapat memperpanjang umur simpan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui proses pengemasan

Penggunaan plastik sebagai pengemas menjadi solusi dalam upaya memperpanjang umur simpan sayuran. Salah satu sifat penting yang membuat plastik menjadi pilihan utama adalah kemampuannya dalam mengatur permeabilitas. Permeabilitas adalah kemampuan suatu bahan untuk melewatkan gas atau cairan melaluinya. Jenis plastik yang berbeda memiliki permeabilitas yang berbeda terhadap gas seperti oksigen dan karbon dioksida, yang dapat mempengaruhi umur simpan dan tekstur sayuran. Misalnya plastik polietilen yang cocok untuk kemasan sayuran untuk penyimpanan sayuran, penting untuk memilih jenis plastik yang tepat dan memiliki sifat permeabilitas yang sesuai.

Tujuan menyimpan sayuran dengan plastik yang bersifat permeabel adalah untuk memanfaatkan sifat permeabilitas plastik terhadap uap air dan udara guna memodifikasi lingkungan penyimpanan sayuran. Plastik yang permeabel dapat membantu menjaga keseimbangan oksigen dan karbon dioksida di dalam kemasan, sehingga dapat memperlambat laju respirasi sayuran dan memperpanjang umur simpannya. Selain itu, penggunaan plastik yang permeabel juga dapat membantu dalam mempertahankan kadar air yang optimal di dalam kemasan, sehingga sayuran tetap segar dan tidak layu selama penyimpanan.

Untuk menggunakan sifat permeabilitas plastik dalam menyimpan sayuran, diperlukan untuk memilih jenis plastik yang tepat dengan permeabilitas yang sesuai dengan kebutuhan produk. Plastik dengan permeabilitas yang tinggi akan memberikan kesegaran produk yang lebih tinggi, sementara plastik dengan permeabilitas yang rendah akan menjadi penyebab kesegaran produk yang hilang. Menggunakan plastik polietilen densitas rendah (LDPE) merupakan strategi yang dapat digunakan untuk melambatkan proses kemunduran setelah produk panen. Penyimpanan pada suhu rendah juga menjadi metode efektif dalam mengurangi laju penurunan kualitas. Terdapat dua prinsip dasar dalam penyimpanan pada suhu rendah untuk memperlambat penurunan kualitas produk, yaitu menghambat laju kemunduran fisiologis dengan melambatkan kecepatan reaksi metabolisme, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan dan kebusukan pada produk.

Dalam menentukan fungsi pelindungan dari pengemasan, penting untuk mempertimbangkan berbagai aspek mutu produk yang perlu dilindungi. Kualitas produk  sangat tergantung pada kondisi bahan atau produk, metode pengolahan, dan kondisi penyimpanan yang diterapkan. Oleh karena itu, fungsi kemasan harus memenuhi beberapa persyaratan agar dapat memperpanjag umur simpan sayuran. Selain itu, fungsi kemasan juga mencakup kemampuan melindungi isi dari risiko-risiko luar, seperti perlindungan dari udara panas atau dingin, sinar matahari, bau asing, benturan atau tekanan mekanis, dan kontaminasi mikroorganisme.

Dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan ini, kesalahan dalam pemilihan bahan baku kemasan, desain kemasan, dan jenis kemasan dapat dikurangi. Untuk memenuhi persyaratan ini, bahan kemasan harus memiliki sifat-sifat seperti permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya), tidak bersifat toksik dan inert untuk menjaga warna, aroma, dan cita rasa produk, kedap air, kuat dan tidak mudah bocor, relatif tahan terhadap panas, mudah dikerjakan secara massal, dan harganya terjangkau. Dengan mempertimbangkan sifat-sifat ini, kemasan dapat berfungsi secara optimal untuk melindungi dan menjaga mutu bahan pangan.

Selain memanfaatkan sifat permeabilitas plastik, suhu juga berperan dalam membantu memperpanjang umur simpan yang pada sayuran. Suhu ideal untuk menyimpan sayuran di kulkas adalah antara 10-15oC.  Suhu yang tinggi di kulkas dapat mengurangi kualitas sayuran dan membuatnya cepat busuk. Untuk mencapai suhu yang tepat, dapat menggunakan termostat kulkas yang dapat mengatur suhu dalam ruangan. Selain itu dapat juga memeriksa suhu kulkas secara berkala untuk menjaga kualitas sayuran tetap baik. Plastik dengan sifat permeabilitas yang baik terhadap uap air dan gas, ketika dikombinasikan dengan suhu ideal, dapat membantu memperpanjang umur simpan sayuran di kulkas. Oleh karena itu, pemilihan jenis plastik yang tepat dan pengaturan suhu kulkas yang sesuai dapat membantu dalam menyimpan sayuran dengan baik.

Dapat disimpulkan bahwa sayuran merupakan produk pangan yang mudah layu dan rusak sehingga perlu adanya cara penyimpanan sayuran agar dapat memperpanjang umur simpan. Metode penyimpanan sayuran menggunakan plastik merupakan upaya dalam memperpanjang umur simpan sayuran karena plastik memiliki sifat permeabilitas yang dapat ditembus oleh uap air, CO2, dan O2 sehingga menyebabkan plastik mampu berperan dalam memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan. Salah satu jenis plastik yang dapat digunakan untuk menyimpan sayuran adalah plastik propilen. Selain plastik yang digunakan, suhu juga berperan penting dalam memperpanjang masa simpan sayuran, penggunaan suhu yang ideal dapat memperpanjang umur simpan

Sebagai saran dalam pengoptimalan metode penyimpanan sayuran untuk memperhatikan pemilihan plastik yang sesuai, dan pengaturan suhu yang optimal perlu diterapkan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam memperpanjang umur simpan sayuran. Upaya ini akan mendukung keberlanjutan rantai pasok makanan dan memberikan manfaat bagi dengan menyediakan sayuran yang lebih segar dan tahan lama. Perlu adanya pencerdasan akan hal ini untuk masyarakat Indonesia untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia terkait hal ini, perlu dilakukan upaya pencerdasan mengenai cara yang benar dalam menyimpan sayuran, pemilihan jenis plastik yang sesuai, dan pengaturan suhu yang tepat dapat dijadikan bagian dari kampanye publik. Melalui pemahaman yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dan mendukung upaya-upaya untuk mengurangi pemborosan makanan dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun