Mohon tunggu...
Mentari ELart
Mentari ELart Mohon Tunggu... Administrasi - ..perempuan Indonesia

tinggal dan bekerja di Jerman.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Koin Keberuntungan dari Schornsteinfeger

16 Desember 2014   05:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:14 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Schornsteinfeger (gambar: Abendblatt.de)"][/caption] Hari ini tukang bersih-bersih cerobong asap (Schornsteinfeger) ceritanya datang ke rumah. Dua hari yang lalu, tukang bersih-bersih heater (Heizungsfeger) yang datang ke rumah. Beginilah memang tinggal di negara empat musim, yang harus mengalami musim dingin, maka setahun sekali kedua petugas itu datang berkeliling dari rumah ke rumah untuk memeriksa apakah heater dan cerobong asapnya masih layak pakai, apakah ada kerusakan, dan sebagainya. Supaya kalau pas dingin-dinginnya, atau pas bersalju, tidak menggigil kedinginan karena heater-nya rusak, misalnya. Tentu saja layanan ini berbayar. Setiap ada petugas, atau tukang bangunan, atau siapa pun yang datang ke rumah, mereka pasti berkomentar, kalau saya ini ramah luar biasa. Hahaha. Indonesia banget. Bukan apa-apa, kalau ada tukang atau petugas lainnya, saya memang paling ribet sendiri, bentar-bentar masuk bawa baki, bentar-bentar nanya mau nambah minum nggak, butuh apa lagi, dan sebagainya, sampai berkali-kali. Nah, kembali lagi ke tukang bersih-bersih cerobong asap ini, ketika saya membuka pintu, wah wajahnya ramah sekali, penuh senyum, dan agak gemuk. Saya jadi inget Sinterklas. Kemudian beliau melakukan tugasnya memeriksa dan melakukan bersih-bersih tungku dan cerobong di ruangan pemanas (Heizungsraum), periksa sana, periksa sini, glotrak... glotrek... glotrak... glotrek... sekitar 30 menit. Kemudian saya dipanggil, beliau menyerahkan laporan hasil pemeriksaan, dan kwitansi (tentu saja). Kemudian  saya ditanya, apakah saya tahu bahwa Schornsteinfeger memebawa keberuntungan? Saya jawab tidak tahu (saya baru tahu sekarang, hehehe). Lalu ditanya lagi: Mau tidak, kalau dikasih koin keberuntungan dari Schornsteinfeger? Wooow, tentu saja dengan wajah berbinar-binar, saya jawab. Mau. Kemudian bapak Schornsteinfeger meraih sakunya, dan mengeluarkan kantong berisi koin keberuntungan. Dan memberikan satu koin buat saya. [caption id="attachment_359638" align="aligncenter" width="338" caption="ini gambar depan"][/caption] Sisi depan bergambar seorang lelaki bertopi membawa kemoceng dan tangga, dan tanda tahun 2015. [caption id="attachment_359639" align="aligncenter" width="338" caption="Ini tampak belakang"]

14186560641559214479
14186560641559214479
[/caption] Sisi belakang ada tulisan: Ich bringe Glück, Gesundheit, und Erfolg. Artinya: Saya membawa keberuntungan, kesehatan, dan kesuksesan. Lalu mengapa Schornsteinfeger diidentikkan dengan keberuntungan? Ceritanya pada jaman dahulu, tungku dan cerobong asap yang tidak dibersihkan bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran. Oleh sebab itu, kehadiran seorang Schornsteinfeger, tukang bersih-bersih tungku dan cerobong, dianggap membawa keberuntungan, karena tungku dan cerobong asap jadi bersih, dan tidak terjadi kebakaran lagi. Begitulah awal mula ceritanya. Jadi, terima kasih pak, tungku dan cerobong asap di rumah saya sudah bersih. Jadi kalo sinterklas dateng lewat cerobong asap, nggak perlu cemong-cemong lagi. Hehehe. Salam, Mentari Sumber: http://www.welt.de/print-welt/article561229/Warum-bringt-der-Schornsteinfeger-eigentlich-Glueck.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun