Mohon tunggu...
Panembahan Pamungkas
Panembahan Pamungkas Mohon Tunggu... lainnya -

PANCASILA !! BUKAN montesquieu BUKAN liberal BUKAN arab BUKANPULA roma

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oughh... Bapak Presidentt

24 Mei 2011   01:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:18 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oughh... Bapak Presiden...
Presiden Republik sebagai manifestasi Maharaja Nusantara (sebelum republik), yang disematkan gelar dari Satria hingga Begawan di dadanya, sehingga berwibawa besar dan berkesaktian mandraguna tinggi sesuai pada masanya. Lancanglah kami ketika kami ini mengingatkanmu, mengingat kerakyatan kami ini. Tetapi nabi yang biasanya ada mengingatkan pun tak hadir-hadir, sedang kami lama menunggu. Entah dimana nabi itu mungkin sudah bosan  atau sedang disingkirkan/ditolak karena "tidak-sama" dan kuno dan menyesatkan.

Oughh... Bapak Presiden...
Ingatkanlah pada kami siapa/apa sesungguhnya jatidiri bangsa ini? Jika katanya dahulu bangsa ini adalah bangsa yang elok dan dahsyat, lalu kemana warisan leluhur bangsa yang besar itu?

Sepertinya perpecahan sedang membayang-bayangi negeri ini, bukan saja pada mahkotamu. Jika benar akan terjadi maka bukan saja jiwa Maharaja titipan para raja dan tua-tua negeri ini yang akan mati, bumi yang rakyatmu injak pun akan mati!


Kembalilah yaa Maharaja...
Pada kebesaran warisan darahjuang para pahlawan ya rakyatmu. Kembalilah pada gamabudi (budipekerti) kebanggaan sejati bangsa ini, yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain, yang kemudian telah terbukti melahirkan PANCASILA dengan mengatasi keinginan-keinginan dari berbagai dogma-dogma bangsa lain yang hendak dijejalkan didalamnya, yang akhirnya terbukti mampu mewadahi semua jenis jerih payah pengembaraan jiwa&pikiran manusia manapun tentang keyakinan pada tuhannya masing-masing.

Harap kami, di republik yang diwariskan kakek-nenek-moyang ini, semoga masih "beragama" PANCASILA, sebagai wadah yang paling luhur nan bijaksana bagi dogma-dogma dari bangsa-bangsa manapun yang berkunjung bahkan menetap di negeri ini. Dalam rasa syukur bergetarlah pujian dari jiwa-jiwa kami, sungguh elok sekali negeri bangsaku ini, sungguh dahsyat warisan leluhurku, negeri dengan 5 Kota (PANCASILA), negeri yang akan menjadi teladan/rujukan bagi bangsa-bangsa di dunia yang pada kerepotan dengan komuni-komuni rakyatnya yang pada berlomba-lomba untuk mengunggulkan dogmanya (tuhannya) masing-masing. Semoga bangsa ini segera sembuh dari sakitnya.

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun