seperti kemarin
setumpuk harap
kugantungkan pada doa
di sepertiga malam yang gigil
kuketuk pintu rumah
dan kupencet nomor telepon-Mu
setiap waktu
karena rasa rindu
dan inginku yang menderu
aku masih menunggu
bersimpuh di atas sajadah penuh peluh
bersulam benang kristal dari mataku
mengharap ridho dan sapa lembut-Mu
wahai Penyejuk hatiku!
Cirebon, 01 Agustus 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H