Mohon tunggu...
aZ. wA
aZ. wA Mohon Tunggu... -

blog ini dibuat sebagai catatan perjalanan untuk berbagi kisah cantik perempuan. .my beauty experience

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Satu kursi untuk si Cantik.

6 Maret 2014   23:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukan kisah perebutan kursi caleg, tapi kisah sebuah kursi di sebuah bis Patas AC yang selalu sangat diperebutkan oleh setiap penumpang. Bagaimana tidak, selama kurang lebih 1-2 jam berdiri sambil memandangi kemacetan Jakarta bukanlah hal yang mengenakkan. Apalagi kalau penumpangnya adalah wanita kurir eh karier yang harus bangun pagi-pagi menyiapkan bekal dan urusan dapur sebelum berangkat ke kantor. Lama-lama mirip Ny Meneer deh.

Seperti setiap pagi biasanya, sekitar pukul 7.00 aku udah siap-siap berangkat ke kantor. Kebetulan pool bis Patas AC yang biasa aku tumpangi itu tidak jauh dari rumah. Dan, jam-jam segitu adalah jam-jam yang penumpangnya sangat banyak, melebihi kapasitas Bis nya. Sehingga sudah pasti akan berebutan untuk dapat naik apalagi dapat duduk empuk.

Walhasil dengan segala upaya sikut menyikut , tarik menarik dan sedikit melupakan empati (aduuh..kehilangan empati, jangan sampai deh), akhirnya aku bisa masuk ke Bis, dan dengan sigap mengitari posisi dimana kira-kira ada kursi yang masih kosong. Tuhan Maha Baik, sebuah kursi kosong tersisa. Di sebelahnya duduk seorang pria keturunan India berkumis. Akupun langsung mengambil ancar-ancar ingin duduk. Namun tiba-tiba si pria ini berdiri dan bilang kalau tempat duduk disebelahnya sudah ada yang punya. Dengan muka sedikit bego aku bilang “Apa? Sudah ada yang punya? Tapi kok kosong?” trus dia menjawab lagi “Iya mba, sudah ada yang punya” matanya mencari-cari sosok yang dimaksud.

Hohoho. Ternyata peraturan sedikit berubah ya, kursi Bis Patas umum aja bisa di booking. Dengan banyak sekali pikiran positif akhirnya aku berdiri dan berprasangka baik bahwa mungkin, penumpang yang sudah dicarikan kursi sama si pria baik hati ini adalah seorang ibu hamil, atau seorang ibu tua renta yang gak akan kuat berdiri. Okeeey..

Tak berapa lama setelah si Pria itu gusar menanti si pemilik kursi, seorang perempuan semampai sehat walafiat berdandan wajar namun terlihat cantik dan bugar pun naik, dan si Pria tersipu-sipu dan dengan heroik segera menawarkan kursi yang sudah dipersiapkan itu kepada sang pujaan hatinya.

Entahlah, ada sirat bahagia di mata si pria, namun si perempuan bersikap biasa-biasa saja dan terkesan menjaga jarak. Aku tertawa geli dalam hati. Lucu juga melihat cara pendekatan si pria ini. Mengorbankan empati (lagi-lagi empati) dan peraturan tak tertulis semacam hukum rimba siapa cepat dia dapat demi membuktikan bahwa dia adalah pahlawan bagi si perempuan yang sedang di incarnya itu.

Si pria ini memang cukup menarik perhatian, hampir setiap hari aku melihatnya. Menunggu bis pada jam yang sama. Sekilas wajahnya mirip Rajiv (diperankan oleh Rizwan Manji), dalam serial TV Outsourced. Assisten Manager menyebalkan yang selalu berusaha mengalahkan managernya Todd. Hampir setiap melihat dia aku selalu tersenyum sendiri. Ingat tingkah Rajiv.

Di hari lain, kejadian serupa berulang. Aku yang sudah tau bahwa kursi itu tidak akan diberikanke orang lain (dan malas kalo pagi-pagi harus berdebat), begitu naik langsung ambil posisi berdiri. Namun kali ini seorang ibu-ibu yang segera duduk di samping si “Rajiv”. Dengan gaya cuek dan memaksa “Ini kan angkutan umum, jadi semua bebas duduk di kursi kosong” si Rajiv KW2 itu gak bisa mengelak lagi, saat dia bilang “Bu, kursi ini buat teman saya, kasian dia berdiri” eh si ibu langsung menyambar “ Kalo kamu kasian dia berdiri, kamu aja yang berdiri”

Haha. Telak. Aku salut sama si ibu. Pada saat si perempuan naik, dengan muka kebingungan si Rajiv KW2 berusaha pura-pura ambil posisi berdiri, tp ternyata si perempuan idamannya cuma tersenyum tipis dan memberikan tanda dia akan berdiri saja.

Skakmat. Aku gak tau bagaimana cerita berikutnya antara si Rajiv KW2 dan si perempuan cantik itu. Sekarang karena berangkatnya lebih pagi aku jarang bertemu lagi.

Cantik itu menyenangkan ya..bisa dapat kursi tanpa perlu berebutan. Xixixixi.

*tidak untuk dicontoh_terutama kalo jadi si Rajiv (KW2)

1394097337884145167
1394097337884145167


Sumber foto :

- http://www.filmweb.pl

- http://en.wikipedia.org

06-03-2014

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun