Air merupakan aspek penting yang melatarbelakangi adanya kehidupan di muka bumi ini. Pengertian air secara kimia merupakan hasil ikatan dari dua unsur yakni unsur oksigen dan hidrogen yang membentuk senyawa air. Air memiliki peran yang penting bagi setiap kehidupan. Sederhananya air diartikan sebagai tanda serta sumber kehidupan. Karena, setiap makhluk bumi yang hidup memerlukan air untuk bisa bertahan hidup. Air juga disebut sebagai tanda kehidupan karena sebagian besar tubuh manusia tersusun dari air.Â
Sehingga, apabila tidak ada air maka tidak akan ada kehidupan manusia. Dapat ditarik kesimpulan bahwa air merupakan aspek penting dalam mendukung segala sisi kehidupan bagi setiap makhluk hidup di permukaan bumi ini. Akan tetapi, air bersih juga harus mencakup syarat untuk layak dikonsumsi.
Tidak semua air layak untuk di konsumsi, sehingga kita juga tidak boleh asal dalam mengkonsumsi air yang ada. Air yang layak dikonsumsi harus mencakup syarat atau memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri pertama air yang layak untuk dikonsumsi adalah tidak berwarna, air yang aman dikonsumsi akan terlihat tidak berwarna dan jernih. Yang kedua, memiliki rasa tawar ketika diminum. Yang ketiga air tidak memiliki bau, karena air yang berbau itu mngkin sudah tercampur dengan suatu bakteri.
Yang ke empat, air bebas dari bakteri karena air yang mengandung suatu bakteri dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Dan yang terakhir, air tidak lengket setelah digunakan. Air yang tidak layak konsumsi biasanya akan meninggalkan bekas pada keran hal ini dikarenakan pengaruh zat-zat tertentu. Â Intinya adalah air tidak boleh mengandung zat atau mikroba lain yang dapat membahayakan manusia nantinya.
Lalu, darimana didapatkannya zat tersebut?. Zat-zat tersebut didapat karena adanya pencemaran air oleh limbah. Seperti pengertiaannya bahwa pencemaran air merupakan masuk atau dimasukkannya zat atau komponen lain ke dalam air oleh makhluk hidup. Sehingga zat yang masuk dapat memengaruhi kualitas air tersebut. Karena masuknya zat tersebut, kualitas air dapat menurun hingga batas tertentu yang dapat menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan fungsinya. Berikut merupakan beberapa penyebab masuknya zat yang menyebabkan pencemaran:
1. Limbah industri yakni masuknya bahan zat kimia cair atau padat dari sisa bahan bakar seperti tumpahan minyak serta kebocoran pipa minyak pada tanah.
2. Penggundulan lahan hijau untuk dibuat bangunan, hal tersebut menyebabkan berkurangnya daerah resapan air.
3. Limbah rumah tangga, paling banyak dijumpai adalah limbah plastik, kaleng, serta sisa makanan dan minuman yang biasanya dibuang di sungai. Hal ini menyebabkan tercemarnya air serta dapat menghambat laju air.
Dari aktivitas tersebut juga menimbulkan akibat. Yang pertama adalah kehidupan dalam air akan terganggu karena masuknya sutu zat tertentu dan pada akhirnya akan mati. Kedua, kualitas air akan menurun karena adanya konsentrasi zat yang memengaruhinya. Ketiga, air menjadi sarang penyakit dan sumber masalah kesehatan. Dan yang terakhir, menimbulkan bau yang menyengat serta bertumpuknya sampah dapat mengurangi nilai estetika suatu lingkungan.Â
Ditemukannya banyak dampak negatif yang negatif yang diakibatkan  dari pencemaran lingkungan, Sudah seharusnya kita sebagai manusia juga dapat berfikir bagaimana cara menanggulangi atau melakukan pencegahan pencemaran lingkungan.
Pencegahan terjadinya pencemaran akan lebih baik dan efektif daripada mencari bagaimana cara menanggulangi pencemaran air yang telah terjadi. Oleh sebab itulah diperlukan adanya  pencegahan pencemaran air. Terutama pada sumber-sumber mata air serta bagaimana cara pelestarian air agar semua makhluk dapat bertahan hidup. Air harus dihindarkan dari pencemaran lingkungan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan pencemaran air:
1. Melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai.
2. Menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan (pengurangan limbah plastik).
3. Tidak membuang sampah di sungai.
4. Menanam pohon di lahan yang masih tersedia.
5. Mendirikan kawasan industri jauh dari permukiman dan sumber air.
6. Rutin  melakukan kerja bakti guna pemberdihan sumber air.
7. Meminimalisir penggunaan pupuk kimia serta pestisida.
Tidak hanya limbah, akan tetapi masalah yang banyak disorot saat ini adalah banyaknya sampah plastik pada sungai-sungai di Indonesia. Hal ini sepertinya juga sudah tidak asing lagi bagi kita. Bahkan, Indonesia ditetapkan sebagai penyumbang sampah plastik terbanyak ke tiga sedunia.Â