Selama pelaksanaan magang, penulis ditempatkan pada seksi Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan dengan kegiatan, membantu dalam penyusunan dan pengkajian Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Perum Perhutani dengan pihak eksterna, diskusi bersama serta melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan keilmuan penulis.
Ada beberapa hal yang ingin penulis bagi kepada readers. Mungkin selama ini readers berfikir, Perum Perhutani hanya mengelola kawasan hutan saja yang kegiatannya hanya menanam, merawat dan menebang pohon serta menjaga kelestarian lingkungannya. Perum Perhutani juga terlibat aktif dalam meningkatkan budaya masyarakat, kegiatan UMKM, serta keindahan alam yang bisa dieksploitasi didalam kawasannya melalui kegiatan kepariwisataan. Ekowisata juga bagian dari ruang lingkup bisnis Perhutani loh.
Selama penulis melakukan kegiatan Magang di Perum Perhutani KPH Jember, penulis berkesempatan untuk mengunjungi dua lokasi wisata yang bekerja sama dengan Perum Perhutani. Kedua tempat wisata tersebut adalah Wisata Sumber Pelangi dan Taman Watu Jubang. Dari kedua tempat tersebut, ada salah satu tempat yang menarik perhatian penulis, namanya Agrowisata Sumberpelangi. Apakah readers masih awam dengan wisata ini? Karena itu, penulis akan mengenalkannya pada readers.
Ketika melakukan kunjungan pada Wisata Sumber Pelangi, penulis berkesempatan bertemu langsung dengan ketua LMDH Wana Makmur, Pak Sukmo sekaligus pengurus wisata tersebut. Menurut pengelola Harian wisata Sumber Pelangi mengatakan, karena Lokasi wisata ada di areal hutan, maka Pemerintah Desa Tugusari melalui BUMDEs, bekerjasama dengan Perusahaan Umum Kehutanan Negara atau biasa disingkat menjadi Perum Perhutani Jember dan Koperasi Lembaga Masyarakat Dekat Hutan (LMDH) setempat.
Wisata itu masih baru berdiri dua tahun terakhir, namun pembangunannya dapat dikatakan cukup pesat. Udara yang sejuk dan kawasan yang masih asri menambah daya tarik. Ada beberapa tempat yang dapat dijadikan sebagai destinasi rekreasi yang di dalamnya terdapat kafe yaitu “Cafe Sumber Pelangi” yang menjual berbagai makanan dan minuman dengan harga yang murah dan terjangkau, lalu dilengkapi dengan parkiran yang luas dan memiliki kamar mandi VIP. Kemudian terdapat tempat pemancingan ikan yang sudah sangat populer yakni bagi pecinta fishing, sebab surganya para mancing mania yang merupakan destinasi liburan keluarga yang menawarkan pengalaman untuk mengenal tentang kesabaran.
Tempat wisata ini juga dilengkapi kolam renang kecil disertai gelembung busa yang memiliki konsep taman bermain yang dipadukan dengan air yang penuh dengan busa, dapat digunakan oleh anak-anak dari usia 3 tahun ke atas. Kemudian di Lokasi tersebut terdapat panggung Gathering untuk acara musik dll, dan ada juga Jembatan Asmara. Tiket untuk masuk pengunjung ke dalam wisata ini seharga Rp. 10.000 Per Orang. Wisata Sumber pelangi juga akan menyuguhkan wisata sejarah yakni Sumber 3 Bidadari yang konon dikisahkan sebagai tempat mandinya bidadari pada jaman Dewi Rengganis, ada pula Batu “Patirnan Rengganis” yang dipercaya tempat bertapanya Dewi Rengganis serta Pohon Goa Kramat yang dapat menampung 10-15 orang dewasa.
Seperti yang kita pahami bersama, pariwisata dapat meningkatkan kesadaran kelestarian lingkungan, meningkatkan perekonomian dan meningkatkan pemahaman akan budaya. Karena hal itu, mari kita dukung pembangunan pariwisata ini dengan cara mengunjunginya! Penulis berharap wisata ini akan terus berkembang. Mari bersama Perhutani menjaga kelestarian hutan, dan membaur bersama rakyat untuk membangun perekonomian!
