Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Wiro Sableng, Keren Tanpa Demo 212

3 September 2018   00:14 Diperbarui: 4 September 2018   08:36 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang gak tau Wiro Sableng, Pendekar Kapak Naga Geni 212?

Gw telat nonton film ini secara gw baru balik dari luar kota, jadi gak sempat menonton premiere film ini pada tanggal 30 Agustus kemaren.

Gw termasuk penggemar serial Wiro Sableng dari jaman buku yang harganya masih 1500 perak jaman SMP dulu, yang gw beli di terminal blok M saat pulang sekolah. (duh, kenapa gw nulis kalimat ini, jadi ketauan umur gw deh, tapi ya sudahlah biar lebih dramatis)

Setelah di serial TV-kan yang makin sukses bikin Wiro makin Sableng dan dikenal banyak orang, kini Wiro Sableng difilmkan dengan pemerannya yang merupakan anak dari penulis dan pencipta Wiro Sableng sendiri.

Bapaknya Bastian Tito dan Anaknya Vino Bastian. Kalau ngikutin lagu theme songnya cocok buat pengganti kalimat "Gurunya Gendeng, Muridnya Sableng" jadi "Bapaknya Tito, Anaknya Vino" . Dari situ gimana gw gak makin penasaran buat nonton filmnya.. logikanya dengan pemeran si Vino yang merupakan anak sang pencipta, pasti penghayatannya bakal bagus banget..

Nah, gw gak mau bahas jalan cerita.. NONTON SENDIRI! gw mau bahas yg gw inget aja dari film ini..

Hal yang bikin gw kagum dari film ini adalah cinematografinya.. KEREN.. tata cahaya di 10 menit pertama yang merupakan penyerbuan ke sebuah desa itu sangat amat keren dari segi pengambilan gambar dan tonal warnanya.. kalau belum nonton bisa liat dari trailer 212, adegan pembuka ditampilkan disitu.. Cinematik banget..

Spesial efek dari film ini, lumayan juga, film jadi berkelas luar negeri. Sekilas spesial efeknya mirip film Avatar si pengendali angin.. walau masih kalah sih..

Pembuatan film ini berkesan niat banget, mulai dari kostum hingga pembangunan setting yang memberi kesan jadulisme ditambah tata cahaya yang bagus membuat gw memberi plus buat film ini..

Kelemahan film ini buat gw adalah casting.. Jujur, Sherina kurang greget dalam berperan sebagai Anggini, aktingnya kaku dan gak luwes.untung saja aktingnya tertutup dengan kekonyolan Fariz Alfarizi yg berperan sebagai Bujang Gila Tapak Sakti, si gendut yang kocak.

Vino Bastian, KONYOL.. itu saja yg gw bisa bilang dari dia.. akting dia tidak ada serius2nya, lebih banyak ke arah konyol. rada aneh ngliat seorang Wiro Sableng berjalan dengan ngangkang dengan gaya dibuat-buat... gw lebih suka melihat akting Ken Ken di serial TV dari pada akting Vino Bastian, dimana gw ngliat sepertinya Vino mengambil karakter Wiro Sableng dari akting Ken Ken di Serial TV, mana kebetulan Ken Ken ikutan nongol di film ini walau sekejab..

Juara dari Pemain adalah Si Anjing Gila, Yayan Ruhian yang berperan sebagai Mahesa Birawa, penjahat utama dari film ini. Aktingnya Keren banget yang berhasil membuat Mahesa Birawa hidup dan terlihat benar-benar Jahat.

Kekuatan dari Film ini adalah skenario, dimana adegan-adegan menarik lebih banyak yang dibangun dari skenario dan bukan merupakan akting lepasan. Walau meninggalkan beberapa kelemahan, tapi bisa ditutupi dengan kelebihan lainnya. Sepertinya pembuat skenario memposisikan penonton adalah orang yg setidaknya sudah tau siapa Wiro Sableng, sehingga pengenalan karakternya tidak terlalu detil.

Untuk Adegan Action atau Adegan berkelahi, jujur KURANG BANGET.. Yang dijual disini adalah kemampuan Yayan Ruhian yang memang tidak diragukan dalam bela diri. Untuk Vino Bastian dan Sherina, kalau memang mau melanjutkan film ini, harus belajar bela diri terutama silat lebih banyak agar bisa lebih luwes. 

Memang sih kelemahan mereka bisa ditutupi dengan teknik pengambilan gambar (yang terlihat seperti sangat berusaha menutupi kemampuan bela diri para pemeran utama), tapi gak salah kan kalau lebih didalami kemampuan bela dirinya. Pada adegan berkelahi banyak adegan cut to cut yang seperti menutupi kesalahan adegan personal... 

Kelemahan selanjutnya yang gw bilang masih kurang adalah MAKE UP, ya make up, dimana make up di film ini masih terlihat kurang detil, seperti pada make up Sinto Gendeng yang malah bikin si guru Wiro menjadi makhluk yg terkena mutasi.. Kesan Tua tidak berhasil ditampilkan secara nyata oleh tim Make Up artisnya..  Tatto di beberapa muka para penjahat terlalu hitam hingga tidak terlihat seperti tatto asli.. 

Namun setelah pengemasan, dan ditampilkan sebagai sebuah Film. Jujur Film ini Bagus banget untuk sebuah film silat Indonesia. JAUH BANGET LEBIH BAGUS dari film silat Indonesia dengan setting jadul yang pernah ada. Sepertinya wajar karena film ini ditargetkan untuk didistribusikan sampai ke luar negeri dengan 21th Centuri Fox sebagai distibutornya.

Secara keseluruhan film ini buat gw adalah film yang sangat layak tonton. Walau bukan film yang sempurna, tapi sangat amat menghibur bahkan bagi yang belum mengenal seorang Wiro Sableng.

Buat elo yg udah nonton film ini mungkin punya pendapat berbeda tapi ini adalah pendapat gw. Buat yg belum nonton, nonton gih, dan ceritakan pendapatmu tentang film yang sangat amat layak buat elo tonton ini...

Tonton gih... *siulsiul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun