Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

"Blusukan Jakarta" Realitas Jakarta dalam Sebuah Film

22 Maret 2016   10:25 Diperbarui: 24 Maret 2016   11:27 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Blusukan Jakarta Premier"][/caption]Kali ini, saya mendapat kesempatan untuk menyaksikan Premier sebuah Film Indonesia dengan judul Blusukan Jakarta yang dilaksanakan di FX Jakarta. Jika anda penggemar Jokowi, film ini jelas gak ada hubungannya dengan beliau, walau memakai judul "Blusukan", sebuah trend yang diangkat ketika om Jokowi masih jadi gubernur DKI dulu.

Acara ini berjalan seru, dimana bersama teman-teman dari media, saya berkesempatan untuk menyaksikan film Blusukan Jakarta, sebuah film yang menampilkan salah satu kehidupan Jakarta dari sisi lain.

Jika anda membayangkan Jakarta sebagai sebuah kota yang megah, modern dan mewah, kali ini anda tidak akan menemukannya di film ini. Film ini menampilkan sisi kumuh Jakarta yang jarang di tampilkan dalam film-film Indonesia lainnya.

[caption caption="Indri Satria Putri membawakan soundtrack film ini pada opening Premiere Blusukan Jakarta"]

[/caption]

Om Azhar Kinoi Lubis, sebagai sutradara berhasil menampilkan sisi lain Jakarta ini dalam balutan kisah yang cukup menarik. Kerasnya Jakarta, kumuhnya Jakarta dapat kita lihat disini.

Seperti yang pernah saya tuliskan di status saya di Facebook, karakter Jakarta beserta penduduknya itu,yang hanya bisa dipahami oleh orang yang lahir dan besar di Jakarta atau setidaknya pernah tinggal lama dan bergaul di Jakarta, dan hal itu ditampilkan secara nyata di Film ini.

Kekerasan di Jakarta, terutama pemanfaatan anak kecil sebagai objek peminta-minta di jalan-jalan Jakarta ditampilkan sebagai cerita utama di film ini. Namun yang membuat saya kagum oleh film ini adalah angle pengambilan gambar yang menurut saya luar biasa.

[caption caption="om Azhar Kinoi Lubis, yang kiri, yang kanan orang ganteng.. :P"]

[/caption]

Sudut-sudut kumuh yang menurut saya "Jakarta Banget" berhasil ditampilkan dengan detail dan terlihat nyata di film ini, bahkan seperti kata Sutradaranya, om Azhar Kinoi Lubis, film ini lebih unggul dari film Amerika karena untuk menampilkan Lalat, film ini tidak memerlukan efek komputer. Memang film ini penuh dengan lalat, hingga suaranya berasa sekali, cukup bikin merinding bagi yang tidak suka serangga.

Seorang wartawan kala di press conference sempat bertanya, apakah setting film ini dibuat? jawabnya jelas tidak! Jika anda pernah mengunjungi daerah pelabuhan dan daerah padat penduduk seperti misalnya Muara Angke Jakarta Utara, anda pasti tau kondisi tempat itu sesungguhnya dan setting film ini adalah sama. Survey lokasi yang benar-benar keren.

[caption caption="Para Pemain film Blusukan Jakarta bersama seorang pria ganteng... *siulsiul"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun