Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengawasi Anak di Sekolah

17 April 2014   18:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:33 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_303623" align="aligncenter" width="602" caption="Fastrack Jogja -sekolah Nana"][/caption] Peristiwa pelecehan anak di sebuah sekolah bertaraf internasional di Jakarta, membuat heboh masyarakat saat ini. Dalam peristiwa ini, seorang siswa TK berumur 5 tahun dilecehkan oleh sekelompok cleaning service yang merupakan bagian dari sekolah tersebut. Melihat peristiwa itu terbayang betawa was-was para orang tua yang memiliki anak kecil, terutama anak-anak balita yang masih polos dan belum banyak mengetahui hal-hal buruk yang dilakukan orang dewasa pada mereka. Kecerobohan pengelola TK sekolah internasional itu yang membiarkan seorang anak pergi ke kamar kecil tanpa diawasi oleh gurunya menurut saya adalah sebuah kecerobohan. Dimana kecerobohan tersebut berakibat fatal. Orang tua dalam kasus ini sangat amat tidak dapat disalahkan karena dengan menyekolahkan anak di suatu sekolah, berarti mereka mempercayai bahwa sekolah tersebut akan bertanggung jawab akan keselamatan anak didiknya. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, orang tua sebaiknya memang tidak mengikuti anak ke dalam kelas ataupun di lingkungan sekolah, karena sebenarnya dengan menyekolahkan anak, kita orang tua berusaha mendidik anak bersosialisasi. Dengan bersekolah, anak dapat belajar bergaul dengan anak lain seusianya. Lalu bagaimana cara mengawasi anak di sekolah tanpa mengganggu proses belajar mengajar? kebetulan saya memiliki seorang anak dengan usia 4 tahun, dan sudah mulai bersekolah walaupun masih pre-school. Anak saya ini mengalami speech delay, kelambatan dalam berbicara. Biasanya anak usia 4 tahun sudah dapat berbicara dengan jelas dan lancar, namun Nana, anak saya,  belum lancar dalam berbicara. Istri saya memasukkan Nana ke sebuah sekolah di Jogja, kota dimana istri dan anak saya tinggal saat ini, saya sendiri di Jakarta demi mencari sesuap nasi. Fastrack-Funschool adalah nama sekolah dimana Nana kami titipkan. Bisa dilihat websitenya di http://www.fastrack-funschool.com . Setiap minggunya Nana bersekolah selama 3 hari. Senin, Rabu dan Jumat dari jam 10.15 hingga jam 12.15, hanya sebentar karena ini hanyalah sekolah awal dimana tujuannya untuk belajar bersosialisasi dan pengembangan diri anak. Nah, serunya untuk mengawasi Nana, kami bisa melihatnya melalui CCTV yang di streaming di webnya. Sehingga saya yang berbeda kota bisa melihat anak saya belajar bersama teman-temannya. Kelakuan Nana selama di kelas bisa saya lihat melalui Video Streaming ini, sehingga saya tidak ketinggalan dalam melihat perkembangan Nana. Untuk keamanan, pada website sekolah ini, video yang di share untuk umum adalah ruang luar kelas seperti aula, front office dan halaman bermain sedangkan ruang kelas di share hanya untuk orang tua dan harus login dengan username dan password yang diberikan oleh sekolah. Hal ini sangat berguna untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena hanya orang tualah yang layak untuk memantau anak di kelas. [caption id="attachment_303624" align="aligncenter" width="602" caption="video streaming untuk umum"]

1397709796662293087
1397709796662293087
[/caption] Dengan fasilitas Video Streaming ini, orang tua dapat ikut mengawasi anak di sekolah tanpa perlu hadir. Kadang kehadiran orang tua di sekolah anak justru membuat anak tidak mandiri karena anak tetap mengandalkan orang tua yang berada di dekatnya. Teknologi membuat segalanya lebih mudah selama kita mampu memanfaatkannya. Saya salut dengan Fastrack yang menyediakan fasilitas video streaming ini yang membuat orang tua tetap dapat mengawasi anaknya. Percuma sebuah sekolah hanya menggunakan CCTV tapi tidak di share untuk umum.  Biarpun CCTV sampai 400 buah tapi siapa yang mengawasi tidak jelas dan video hanya direkam dan digunakan (baca dilihat) jika terjadi hal-hal diluar dugaan. Dengan mempublish video streaming seperti ini, bahkan orang tua dapat tetap mengawasi anaknya di sekolah. [caption id="attachment_303625" align="aligncenter" width="602" caption="suasana di kelas nana... sedang ada kunjungan dari kelas lain.. :P"]
13977098321599151666
13977098321599151666
[/caption] Semoga fasilitas yang berguna seperti ini dapat digunakan di semua sekolah, sehingga meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan seperti kejadian di Sekolah Internasional di Jakarta yang teledor dalam mengawasi siswanya. Tidak terlalu mahal kok dalam pengadaan kamera dan membuat web seperti ini jika dibandingkan dengan uang sekolah yang dibayarkan orang tua dan tentunya keamanan dan perasaan tenang meninggalkan anak di sekolah. Salam Widianto H Didiet
13577350241336613062
13577350241336613062

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun