Mohon tunggu...
Didi Karyadi AH
Didi Karyadi AH Mohon Tunggu... Lainnya - Pengadilan Agama Prabumulih

Saya seorang Pengembara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masih Saktikah Pancasila?

1 Juni 2017   13:51 Diperbarui: 1 Juni 2017   13:54 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih Sakti kah Pancasila ?

Pertanyaan ini sangat tabu untuk di pertanyakan dan diperdebatkan dikarenakan doktrinisasi sejak dari melek huruf bahwa Pancasila merupakan hal yang fundamental. Tak sedikit kelompok yang menganggapnya sebagai " Barang suci " lagi disucikan.

Bagi yang menolak akan hal itu bisa dikatakan penghianat, tidak NKRI, malahan bisa dilabel sebagai kelompok Anti Pancasila berhaluan ektremis atau bisa dapat gelar aliran kiri.
Apakah saya menuliskan kalimat ini merupakan bentuk Penistaan Pancasila dan bisa dijerat dengan Pasal Penghinaan terhadap lambang Negara?
Tentu tidak kawan..!!!
Pancasila dasar negara, bukan lambang negara.
Dan belum ada Pasal penghinaan dasar negara.
Kebanyakan salah kaprah dan menganggap bahwa Pancasila sebagai lambang negara.
Kelompok sumbu pendek dengan cepat berteriak "Laporkan Penghinaan itu, Seret kemeja hijau "
Pertanyaan yang perlu kita tanyakan saat ini :
Apa sih saktinya Pancasila ?
Sehebat apakah Pancasila ?
Emang kagak bisa direvisi ?
Kitab suci dari mana ?

Apalagi ada Calon Kepala Daerah dengan gagah perkasanya berbicara " Pancasila itu Abadi ta k akan ada satu orang pun bisa melawannya . Saya akan ikut menjaganya ".
Berarti banyak sekali Guardian Of Pancasila di Indonesia.

Emang seberapa hebat Pancasila ?
Seberapa sakral Pancasila?
Mungkin kebanyakan orang-orang Indonesia "Hafal " Pancasila?

Karena di level pendidikan sekolah-sekolah dasar sudah cekoki hafalan Pancasila.
Tapi apakah paham esensi Pacasila itu sendiri?
Apakah Paham apa yang terkandung dalam pancasila?
Pesan apa yang ingin diwujudkan"


Kita hari ini 1 Juni bertepatan lahirnya Pancasila  berteriak "Selamat hari Pancasila". Berbondong-bondong dipenjuru negeri ,sekolah, instansi pemerintahan , pemerintah daerah berseromonial raya melakukan peringatan kelahiran pancasila.
Warganet ikut-ikutan partisipasi dengan tagar-tagarnya.Apakah hanya ikut arus karena ingin terlihat apdet. (update.red) ?
Lho kok semprot marah ke masyarakat ?
Situ Siapa? ( teriak tetangga)
kalau Berarti Negara absen untuk menyuruh masyarakat hafalan Pancasila?
Lhooo..!!!
Negara mana mas ?
Lagian Negara banyak tugas lain.
Lho katanya penting lagi diperpentingkan demi kepentingan Pancasilanya?
Kok tiap hari dibela-belain kadang di dibelai depan media ?
Teriak Hajar Komunis, Hajar kelompok Radikal, Hajar Ektremis..Hajar-hajaran....hajarr......ayok dihajar....hajar....
Pandai berteriak akan menyelamatkan Pancasila.
Tapi tolong dicek materi di sekolah SD, SMP ,SMA ?
Mungkin kita sedikit bernostalgia ke masa-masa dulu ketika aksi bernyali penyelamatan Pancasila
Di zaman Orde Baru ( Orba) zamannya pak Soeharto P4 merupakan bentuk aksi nyata dan wajib hukumnya dipelajari.
P4 ( Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila " sebagai pedoman bagi guru-guru untuk menyampaikan secara konkret tentang nilai-nilai sila demi sila.
Materi sekolah anak-anak SD ada mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila ( PMP )?
Mungkin ada adik-adik kelahiran era milineal saat ini pernah dengar ,atau tidak pernah sama sekali.
Setelah itu ganti nama jadi Pendidikan PPKN ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan ).
Masih sama pelajarannya cuma ganti nama
Waittttt....!!!!.
Tapi tolong dicermati lagi kata "Moral" nya kemana?
Hilang ? Tidak disengaja ? Salah cetak ? . tentu hal tersebut diragukan dan ada "Invisible Hand" yang bermain dan ingin menggerogoti Indonesia dengan menghilangkan materi  moral dikurikulumnya.
Tapi kita masih berpikir positif ajalah . Mungkin cuma berganti nama saja.
Mungkin juga mereka pikir  masalah moral biar kita atur sendiri ( Bang Iwan )
Tapi berubah lagi jadi Pendidikan Kewarganegaraan / PKN ?
Ahhhh...!!!!
Mungkin cuma berganti nama saja. 

Tapi !!!!!!! Tak perlu saya jelaskan lah.
Biar cari sendiri apa yang sengaja dihilangkan .
Dan saat ini  sudah berganti jadi mata pelajaran Kewarganegaraan.
Berarti ?
Setelah Moral dihilangkan , Pancasila dihilangkan?
Adanya gerakan-gerakan yang memang terstruktur dan tersistematis untuk menggembosi Pancasila itu sendiri.
Tanyakan sama anak SD ada gak pelajaran tenggang rasa , setia kawan, rela berkorban,gotong royong, toleransi beragama, Patriotisme, Cinta tanah air ?
Mereka bakalan jawab.
Oom sehatt ?
Mungkin terlalu sibuk memakai Pancasila sebagai alat untuk kepentingan politik ( agak tinggi ini )
Coba kita lihat sejarah Bangsa kita yang sangat besar ini.
Sampai-sampai banyak penduduk negeri yang tak kesampaian keliling negeri sendiri kalah sama turis-turis asing.
Bedanya di mana ?
Kesejahteraan..
Kita baca sejarah Pemberontakan Permesta ,DI/ TII,dan Pembantaian besar-besaran setelah G 30 S,
Pembantaian mereka beraliran kiri , yang diduga beraliran kiri, yang namanya sama dengan simpatisan aliran kiri, yang mereka salah jawab pertanyaan tentang aliran kiri,
Mereka yang diperkosa didepan keramaian karena aliran kiri.
Berapa keluarga yang sampai saat ini masih bertanya di mana rimba nya anggota keluarga mereka yang " diamankan " setelah kejadian 65 ?
Mereka yang dipentung , dihajar , dibakar karena terduga beraliran kiri.
Mereka yang disuruh menggali lubang kuburan sendiri, setelah itu di Dooorrrrrr... digoroookk karena terduga aliran kiri.
Mereka yang terhina lagi dihinakan, diinjak, dijambak, diludahi.
Mereka yang tanpa tahu menahu langsung diciduk, " diamankan " di jebloskan di penjara tanpa proses peradilan.
Berapa julmlah Petani yang tidak tahu menahu karena menjawab kemarin ada teman yang menyalurkan peralatan pertanian.
Sudah barang tentu petani malang itu dicap orang aliran kiri.
Apa yang membedakan antara Pembantai ratusan ribu dengan yang di bantai ?
Berbeda nya Ideologi.... !!!
Ya Ideologi..
Bahasa sama, kulit sama, daerah sama, agama terkadang sama juga, tapi karena berbeda Ideologi disaat itu.
Semuanya tidak terlihat sama.
Kamu aliran kiri halal darahnya.
Kalau kita belajar dari sejarah masa lalu bangsa kita.
Sudah sangat patut kita menjadikan Pancasila sebagai Ideologi berbangsa, bernegara.
Sebagai pandangan Hidup masyarakat Indonesia.
sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia.
Apakah Pancasila tidak dirubah?
Yang merumuskan dan membuatnya manusia.
Bukan Kitab Suci.
Tapi kita patut dibalik nanya.
Mau anak kandung bangsa bakalan jadi korban ?
Mau peristiwa berdarah terulang lagi ?
Mau sungai-sungai airnya tidak dapat diminum lagi ?
Mau melihat api-api menyala ?
Mau melihat perang sesama kita ?
Sudah barang tentu dan tak akan terhindarkan jika adanya Ideologi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila pasti bakalan adanya konflik. bakalan ada gesekan sesama kita.
Bukan mendewakan Pancasila.
Tapi Pancasila bersifat Universal yang mampu merangkul semua perbedaan ras, agama , suku , budaya dan golongan tanpa membedakan-bedakan.
Pancasila jauh dari kata ideal apalagi implementasi nilai-nilainya.
Penindasan sesama kita masih sering terjadi, benih-benih perpecahan kerap muncul ke permukaan , semangat toleransi kita tak pernah berhenti untuk diuji,
Dan tentu keadilan bagi masyarakat Indonesia mata pedang atasnya mungkin belum terlalu tajam. Dewi hukum matanya tidak tertutup karena masih melihat besarnya transaksi sebuah perkara.
Hal ini menjadi tanggung jawab generasi hari ini, dan akan jadi warisan generasi esok hari.
Salam Kebhinekaan.

#Selamat hari Pancasila
#SayaPancasila
#Saktilah Pancasila
#tetapNKRI
#SayaIndonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun