Tinggal jauh dari kota besar -pusat ibu kota, tinggal di desa tertimur di kabupaten Lombok Timur, provinsi Nusa Tenggara Barat, tidak membuat saya merasa miskin, tertinggal dari masyarakat di kota-kota besar. Tak berdaya, apalagi. Rasa itu mustahil ada. Ini kabupaten kaya. Dan itu jadi ejawantahan atas kekayaan negeri ini. Pecahan kecil dari potongan surga yang terdampar di kabupaten terluas di pulau Lombok. Saya tinggal di desa Kelayu, desanya sejuta guru, desa yang selalu rahayu. Pagi, laki-laki kerja seperti memanggul batu, malam sayup-sayup menjadi guru, mengajar anak negeri beribu-ribu. Mereka bahagia. Karena semua tersedia. Itu pernah ditulis oleh seorang guru di sini, Khairul Ihwan guru SMKN 1 Selong, bahwa data BPS Lombok Timur tahun lalu mencatat kabupaten ini menghasikan 9.437 ton buah kelapa yang berasal dari 15.138 hektar. Artinya, jika dikelola baik, potensi pengembangannya mencapai 1.892.250 dengan total potensi panen per tahun mencapai lebih dari 1,8 milyar biji kelapa. Inilah potongan surga itu. Kelapa itu bisa dibuat menjadi briket tempurung kelapa, Virgin Coconut Oil (VCO), Nata De Coco, atau dibuat menjadi asap cair (Liquid smoke) sebagai bahan pengawet alami yang dapat digunakan dalam industri ikan, tahu dan mie; sebagai pengganti Asam Semut pada proses penggumpalan karet, atau juga bisa sebagai pengawet kayu. Melihat potongan surga itu tak membuat saya terkejut. Karena masih ada alasan yang membuat kabupaten ini saya sebut sebagai potongan surga di ujung timur Pulau Lombok, Virginia sebabnya. Lombok Timur merupakan daerah yang memiliki areal terluas lahan tembakau, mencapai 23.529 hektare, dengan 47.759 ton produksi. Sering di depan motor yang saya kendarai, bertumpuk-tumpuk tembakau saya lihat melintas dibawa pergi. Singgah ke beberapa perusahaan tembakau di kabupaten ini. Bukan hanya di Lombok Timur. Potongan-potongan surga itu membentang dari timur hingga barat, utara hingga selatan wilayah Indonesia. Yang kaya ya Indonesia. Kekayaan alam itu membuat sesiapa di negeri ini merasa sangat Indonesia sekali. Betah menghirup udara, bebas memandangi hijau, menyentuh semua rasa yang ada di sini. Tak percaya? Indonesia adalah salah satu negara yang masih mempunyai hutan tropis terbesar di dunia. Flora indonesia sangat kaya dengan berbagai jenis dan keragamannya, sebagai gambaran kekayaan dan keragaman flora Indonesia diperkirakan bahwa jumlah jenis tanaman berbunga antara 25.000-30.000 jenis. Itu sebabnya pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih menjadi pilihan utama masyarakat di negeri ini. Oleh World Health Organization (WHO), diperkirakan hampir 80% rakyatnya menggantungkan diri pada tumbuh-tumbuhan (ekstrak dan bahan aktif biologi) sebagai bahan obat dan memelihara kesehatannya. Jadi pantas saja, bangga menjadi Indonesia yang kaya dengan cara menggunakan kekayaan alam untuk kesejahteraan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H