embun pagi menggelitik telapak kakiku
saat aku berjalan melewati
setapak demi setapak jalan yang bersembunyi
di bawah daun-daun kering
aku membawa diri
dengan jantung yang berpacu
sebab terus mengingat wajah seseorang
yang ribuan hari sudah aku tak bertemu
entah di sisi bumi mana dirinya kini
aku terus bertanya
seakan doa tak pernah cukup
tuk membawanya kembali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!