Desember,
dan angin kembali berbisik
lewat bukit-bukit hijau di seberang
mentertawakan aku yang berpura-pura sendiri
di tengah kerumunan orang
Desember,
peluh menetesi tubuh
meski dingin jelas menusuk
memelankan denyut nadi
melemahkan aliran darahku
Desember,
pekarangan sudah membeku
rumah berselimut salju
langit biru pun nampak hitam di pandanganku
Desember,
aku sudah beri semua yang ku mampu
senyum lebar
dan tawa yang menggelegar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!